
Foto: PNS. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Rianto
Yuuhu.info, Pemerintah saat ini sedang menggodok Rancangan Peraturan Pemerintah
(RPP) terkait gaji para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pemerintah melalui
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
mengatakan PNS harus digaji dengan benar sehingga kinerja dan
perilakunya menjadi lebih baik. Pasalnya, banyak masyarakat yang
berpikir gaji PNS masih kecil ketimbang swasta tetapi kerjanya sangat
keras.
Direktur Indef Eni Sri Hartati mengatakan tidak sependapat dengan pemerintah. Seharusnya pemerintah memperbaiki kinerja PNS yang masih belum optimal sebelum penyetaraan gaji dengan swasta dilakukan. Dari penilaian Eni, kinerja PNS saat ini masih sangat kurang dan dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
"Tetapi jangan gajinya disetarakan kinerjanya masih seperti sekarang. Ini nanti bisa memakan 40 persen dari APBN," ucap Eni ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (17/5).
Walaupun demikian, dia menyadari demografis Indonesia yang luas dan berpulau-pulau akan menyulitkan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan. Namun ini juga tidak bisa dijadikan alasan kurangnya kinerja PNS. "Indikasi kinerja PNS sangat mudah, pelayanan itu berbanding lurus kinerja.
Mengurus hal yang sama di Indonesia dan negara lain beda sekali. Singapura 3 hari selesai dan kita 30 hari. Singapura kita memang masih sangat jauh, tapi negara yang sama kita juga masih ketinggalan," jelasnya
Eni menyadari, penyetaraan gaji PNS dengan swasta akan membuat kinerja PNS lebih baik dan lebih kompetitif ke depannya. Namun sebelum menyetarakan gaji, pemerintah terlebih dahulu harus meningkatkan pelayanan dan kinerjanya sehingga pantas mendapatkan gaji setara dengan swasta. "Kalau sama nanti akan kompetitif (pekerja swasta dan PNS)."
Penyetaraan gaji yang dilakukan setelah perbaikan kinerja nanti juga akan berdampak pada SDM yang berkualitas. Lulusan terbaik Universitas akan tergiur mengembangkan karir di pemerintahan karena gaji yang tinggi. "Selama ini kan yang jadi PNS yang ga mampu bersaing di pasar. Lulusan terbaik kita ngejar profesi di swasta," tutupnya singkat.
Direktur Indef Eni Sri Hartati mengatakan tidak sependapat dengan pemerintah. Seharusnya pemerintah memperbaiki kinerja PNS yang masih belum optimal sebelum penyetaraan gaji dengan swasta dilakukan. Dari penilaian Eni, kinerja PNS saat ini masih sangat kurang dan dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
"Tetapi jangan gajinya disetarakan kinerjanya masih seperti sekarang. Ini nanti bisa memakan 40 persen dari APBN," ucap Eni ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (17/5).
Walaupun demikian, dia menyadari demografis Indonesia yang luas dan berpulau-pulau akan menyulitkan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan. Namun ini juga tidak bisa dijadikan alasan kurangnya kinerja PNS. "Indikasi kinerja PNS sangat mudah, pelayanan itu berbanding lurus kinerja.
Mengurus hal yang sama di Indonesia dan negara lain beda sekali. Singapura 3 hari selesai dan kita 30 hari. Singapura kita memang masih sangat jauh, tapi negara yang sama kita juga masih ketinggalan," jelasnya
Eni menyadari, penyetaraan gaji PNS dengan swasta akan membuat kinerja PNS lebih baik dan lebih kompetitif ke depannya. Namun sebelum menyetarakan gaji, pemerintah terlebih dahulu harus meningkatkan pelayanan dan kinerjanya sehingga pantas mendapatkan gaji setara dengan swasta. "Kalau sama nanti akan kompetitif (pekerja swasta dan PNS)."
Penyetaraan gaji yang dilakukan setelah perbaikan kinerja nanti juga akan berdampak pada SDM yang berkualitas. Lulusan terbaik Universitas akan tergiur mengembangkan karir di pemerintahan karena gaji yang tinggi. "Selama ini kan yang jadi PNS yang ga mampu bersaing di pasar. Lulusan terbaik kita ngejar profesi di swasta," tutupnya singkat.

Langganan berita!
|