Foto: petronas. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Defri Putra
Yuuhu.info, Indonesia tak hanya menjadi sasaran pasar yang besar bagi pengembang
properti lokal, tapi juga luar negeri seperti dari Malaysia, Singapura,
dan Australia. Respons dari masyarakat Indonesia pun ternyata sangat
positif dalam menyerap produk-produk properti yang mereka tawarkan.
Pengembang asal Malaysia, UEM Land Holdings Berhard, telah membuktikannya. Belum lama ini, mereka mengadakan pameran di Jakarta dan mendapatkan respons sangat baik dari konsumen Indonesia.
Chief Marketing Officer (CMO) UEM Land Holdings Berhard Siti Mariam Mohd Desa mengungkapkan, dalam satu hari pameran, mereka membukukan transaksi sebesar 20 juta ringgit Malaysia atau sekira Rp65 miliar (Rp3.200 per ringgit).
"Kami mengadakan pameran di Jakarta selama dua hari, dan dalam sehari transaksi yang kami peroleh sebesar 20 juta ringgit Malaysia, untuk 15 unit yang terdiri dari kondominium dan rumah tapak. Semuanya dari orang asli Indonesia," katanya, saat dijumpai di East Ledang, Johor, Kamis (16/5/2013).
Dia menyebut, properti yang ditawarkan untuk rumah tapak seharga 4 juta ringgit Malaysia dan kondominium seharga 1 juta ringgit Malaysia per unit. Pihaknya pun masih akan giat menyasar pasar Indonesia, khususnya dari Surabaya dan Medan yang letaknya tidak jauh dari Negeri Jiran ini.
"Akhir pekan ini kami akan mengadakan pameran di Surabaya, targetnya di sana bisa mencapai transaksi 15 juta ringgit Malaysia, dan selanjutnya di Medan juga dengan target segitu," paparnya.
Untuk menarik investor masuk ke pasar properti di wilayah Iskandar, Johor, Malaysia, pengembang properti menawarkan keunggulan dari sisi infrastruktur. Infrastruktur yang dibangun adalah dengan membuat jalan bebas hambatan (tol) yang menghubungkan Johor dengan Singapura.
Selain itu, di kawasan kota mandiri Nusajaya Iskandar Malaysia yang dikembangkan oleh UEM Land, harga properti masih cenderung rendah namum memiliki prospek pertumbuhan nilai investasi yang tinggi.
Apalagi, didukung dengan berbagai pengembangan proyek lainnya dalam bidang pariwisata, kesehatan (rumah sakit), pendidikan lewat universitas internasional dan kawasan industri, serta fasilitas hiburan penunjang lainnya.
Pengembang asal Malaysia, UEM Land Holdings Berhard, telah membuktikannya. Belum lama ini, mereka mengadakan pameran di Jakarta dan mendapatkan respons sangat baik dari konsumen Indonesia.
Chief Marketing Officer (CMO) UEM Land Holdings Berhard Siti Mariam Mohd Desa mengungkapkan, dalam satu hari pameran, mereka membukukan transaksi sebesar 20 juta ringgit Malaysia atau sekira Rp65 miliar (Rp3.200 per ringgit).
"Kami mengadakan pameran di Jakarta selama dua hari, dan dalam sehari transaksi yang kami peroleh sebesar 20 juta ringgit Malaysia, untuk 15 unit yang terdiri dari kondominium dan rumah tapak. Semuanya dari orang asli Indonesia," katanya, saat dijumpai di East Ledang, Johor, Kamis (16/5/2013).
Dia menyebut, properti yang ditawarkan untuk rumah tapak seharga 4 juta ringgit Malaysia dan kondominium seharga 1 juta ringgit Malaysia per unit. Pihaknya pun masih akan giat menyasar pasar Indonesia, khususnya dari Surabaya dan Medan yang letaknya tidak jauh dari Negeri Jiran ini.
"Akhir pekan ini kami akan mengadakan pameran di Surabaya, targetnya di sana bisa mencapai transaksi 15 juta ringgit Malaysia, dan selanjutnya di Medan juga dengan target segitu," paparnya.
Untuk menarik investor masuk ke pasar properti di wilayah Iskandar, Johor, Malaysia, pengembang properti menawarkan keunggulan dari sisi infrastruktur. Infrastruktur yang dibangun adalah dengan membuat jalan bebas hambatan (tol) yang menghubungkan Johor dengan Singapura.
Selain itu, di kawasan kota mandiri Nusajaya Iskandar Malaysia yang dikembangkan oleh UEM Land, harga properti masih cenderung rendah namum memiliki prospek pertumbuhan nilai investasi yang tinggi.
Apalagi, didukung dengan berbagai pengembangan proyek lainnya dalam bidang pariwisata, kesehatan (rumah sakit), pendidikan lewat universitas internasional dan kawasan industri, serta fasilitas hiburan penunjang lainnya.
Langganan berita!
|