Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Dina
Yuuhu.info, Risiko serangan diabetes tipe 2 bisa meningkat sampai 48 persen jika
seseorang mengonsumsi daging merah berlebihan, demikian menurut
penelitian terbaru.
Sebaliknya, pengurangan konsumsi daging merah bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 sampai 14 persen dalam jangka waktu empat tahun.
Menurut peneliti dari Harvard University, kandungan lemak jenuh di dalam daging merah diduga menjadi penyebab utama peningkatan risiko tersebut.
Sementara diabetes tipe 2 sendiri sering dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak sehat, malas bergerak, sampai obesitas, demikian seperti yang dilansir dari Daily Mail.
Sekitar 150.000 pria dan wanita terlibat dalam penelitian ini. Peneliti pun menemukan kalau konsumsi daging merah yang jumlahnya ditambah setengah dari porsi normal bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe dua sampai 48 persen.
"Protein dalam daging merah sebenarnya menyehatkan, tetapi lemak jenuh yang mengkhawatirkan. Cobalah mengonsumsi makanan kaya protein dari sumber yang lain, seperti ikan, daging unggas, dan produk susu rendah lemak," saran Dr William Evans dari Duke University yang tidak terlibat dalam penelitian.
Sebelumnya, banyak pula penelitian yang mengaitkan konsumsi daging merah dengan kerusakan jantung, risiko kanker, dan kematian dini.
Hasil penelitian tersebut kemudian dilaporkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine.
Sebaliknya, pengurangan konsumsi daging merah bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 sampai 14 persen dalam jangka waktu empat tahun.
Menurut peneliti dari Harvard University, kandungan lemak jenuh di dalam daging merah diduga menjadi penyebab utama peningkatan risiko tersebut.
Sementara diabetes tipe 2 sendiri sering dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak sehat, malas bergerak, sampai obesitas, demikian seperti yang dilansir dari Daily Mail.
Sekitar 150.000 pria dan wanita terlibat dalam penelitian ini. Peneliti pun menemukan kalau konsumsi daging merah yang jumlahnya ditambah setengah dari porsi normal bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe dua sampai 48 persen.
"Protein dalam daging merah sebenarnya menyehatkan, tetapi lemak jenuh yang mengkhawatirkan. Cobalah mengonsumsi makanan kaya protein dari sumber yang lain, seperti ikan, daging unggas, dan produk susu rendah lemak," saran Dr William Evans dari Duke University yang tidak terlibat dalam penelitian.
Sebelumnya, banyak pula penelitian yang mengaitkan konsumsi daging merah dengan kerusakan jantung, risiko kanker, dan kematian dini.
Hasil penelitian tersebut kemudian dilaporkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine.
Langganan berita!
|