Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Dion
Yuuhu.info, Gubernur DKI Jakarta Jokowi akan menertibkan pedagang kaki lima (PKL)
dan parkir liar di 4 titik kemacetan. Penertiban itu melibatkan Dinas
Perhubungan bersama Polda Metro Jaya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol
PP) serta Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan
(KUMKMP) DKI Jakarta.
Keempat trouble spot tersebut ada di Pasar Tanah Abang (Jakarta Pusat), Pasar Minggu (Jakarta Selatan), Pasar Rebo dan Pasar Jatinegara (Jakarta Timur).
"Bila titik-titik bermasalah itu kecil, Dinas Perhubungan (Dishub) bisa mengerjakannya sendiri. Seperti kendaraan mengetem di persimpangan, bisa diatasi Dishub dan selesai. Tetapi keempat trouble spot ini cukup besar, sehingga tidak bisa diselesaikan di hilir saja, melainkan harus diselesaikan di bagian hulunya juga," ujar Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono usai rapat penanganan kemacetan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota Jakarta, Rabu (29/5).
Menurutnya, Dishub akan menyelesaikan persoalan dari hilir yakni membersihkan parkir-parkir liar di keempat titik tersebut. Namun, harus dibarengi dengan penyelesaian di bagian hulunya, yakni pedagang kaki lima (PKL) di keempat pasar tersebut.
"Nah hulunya seperti Pasar Tanah Abang, kita harus mendorong PKL masuk ke dalam pasar. Di sinilah kami berkumpul, Pak Wagub yang pimpin. Dishub ditunjuk sebagai koordinator dalam kegiatan penertiban trouble spot itu," jelasnya.
Ternyata setelah diselidiki, di dalam keempat pasar tersebut masih banyak ruangan untuk PKL dan parkir kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor. Tugas Dishub adalah mendorong PKL dan parkir motor masuk ke dalam pasar, tidak lagi berada di pinggiran jalan yang menghabiskan jalur jalan untuk lalu lintas.
"Jadi ini push and pull. Push-nya oleh kami, petugas Dishub dan Satpol PP di lapangan. Pull-nya dengan melakukan management estate oleh PD Pasar Jaya. Seperti di Pasar Jatinegara ada Pusat Grosir Jatinegara (PGC) yang masih kosong. Jadi kita pindahkan PKL dan parkir liar ke dalam PGC. Jadi itulah yang diatur lebih baik. Jangan bersih-bersih di hilir saja, tetapi hulunya tidak dibereskan. Kita hanya mencari cara menampung parkir liar di bahu jalan dan PKL ke dalam pasar," terangnya.
Penertiban keempat troble spot ini, lanjutnya telah dilakukan sejak pekan lalu dan akan terus dilakukan hingga kondisi jalan di empat pasar tradisional itu benar-benar bersih dari PKL dan parkir liar di bahu jalan.
"Untuk target, kami tidak bisa menentukan target sampai kapan ini dilakukan. Yang pasti kami akan menjaga keempat trouble spot ini benar-benar bersih, sehingga kemacetan lalu lintas bisa diminimalisir lebih baik lagi," tegasnya.
Keempat trouble spot tersebut ada di Pasar Tanah Abang (Jakarta Pusat), Pasar Minggu (Jakarta Selatan), Pasar Rebo dan Pasar Jatinegara (Jakarta Timur).
"Bila titik-titik bermasalah itu kecil, Dinas Perhubungan (Dishub) bisa mengerjakannya sendiri. Seperti kendaraan mengetem di persimpangan, bisa diatasi Dishub dan selesai. Tetapi keempat trouble spot ini cukup besar, sehingga tidak bisa diselesaikan di hilir saja, melainkan harus diselesaikan di bagian hulunya juga," ujar Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono usai rapat penanganan kemacetan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota Jakarta, Rabu (29/5).
Menurutnya, Dishub akan menyelesaikan persoalan dari hilir yakni membersihkan parkir-parkir liar di keempat titik tersebut. Namun, harus dibarengi dengan penyelesaian di bagian hulunya, yakni pedagang kaki lima (PKL) di keempat pasar tersebut.
"Nah hulunya seperti Pasar Tanah Abang, kita harus mendorong PKL masuk ke dalam pasar. Di sinilah kami berkumpul, Pak Wagub yang pimpin. Dishub ditunjuk sebagai koordinator dalam kegiatan penertiban trouble spot itu," jelasnya.
Ternyata setelah diselidiki, di dalam keempat pasar tersebut masih banyak ruangan untuk PKL dan parkir kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor. Tugas Dishub adalah mendorong PKL dan parkir motor masuk ke dalam pasar, tidak lagi berada di pinggiran jalan yang menghabiskan jalur jalan untuk lalu lintas.
"Jadi ini push and pull. Push-nya oleh kami, petugas Dishub dan Satpol PP di lapangan. Pull-nya dengan melakukan management estate oleh PD Pasar Jaya. Seperti di Pasar Jatinegara ada Pusat Grosir Jatinegara (PGC) yang masih kosong. Jadi kita pindahkan PKL dan parkir liar ke dalam PGC. Jadi itulah yang diatur lebih baik. Jangan bersih-bersih di hilir saja, tetapi hulunya tidak dibereskan. Kita hanya mencari cara menampung parkir liar di bahu jalan dan PKL ke dalam pasar," terangnya.
Penertiban keempat troble spot ini, lanjutnya telah dilakukan sejak pekan lalu dan akan terus dilakukan hingga kondisi jalan di empat pasar tradisional itu benar-benar bersih dari PKL dan parkir liar di bahu jalan.
"Untuk target, kami tidak bisa menentukan target sampai kapan ini dilakukan. Yang pasti kami akan menjaga keempat trouble spot ini benar-benar bersih, sehingga kemacetan lalu lintas bisa diminimalisir lebih baik lagi," tegasnya.
Langganan berita!
|