Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Regina
Yuuhu.info, Bahaya menggunakan telepon genggam atau minum alkohol saat menyetir
tentu sudah diketahui oleh banyak orang. Meski mabuk dan menggunakan
telepon genggam masih menjadi penyebab utama kecelakaan pada remaja,
namun sebuah penelitian menunjukkan alasan lain remaja dan orang dewasa
tetap mengalami kecelakaan.
Penyebabnya adalah rasa ngantuk Penelitian terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan di George Institute for Global health di Sydney menunjukkan bahwa kurang tidur tak hanya menyebabkan rasa ngantuk saat menyetir, tetapi juga menyebabkan remaja membuat keputusan yang salah.
"Kurangnya tidur setiap malam meningkatkan risiko kecelakaan pada remaja," tulis peneliti di jurnal American Medical Association, seperti dilansir oleh NBC News (20/05).
Alexandra Martiniuk dan koleganya mengamati catatan mengemudi lebih dari 19.000 remaja berusia 17 sampai 24 tahun yang baru saja mendapatkan surat izin mengemudi (SIM). Para partisipan diminta menjawab pertanyaan mengenai berapa lama waktu tidur mereka. Selain itu, peneliti juga melihat catatan kecelakaan yang mereka alami selama dua tahun.
Hasilnya peneliti menemukan bahwa remaja yang tidur kurang dari enam jam semalam memiliki kemungkinan mengalami kecelakaan sebanyak 21 persen lebih tinggi dibandingkan remaja yang cukup tidur. Sementara itu, saat akhir pekan risiko bahkan bertambah hingga 55 persen lebih besar pada remaja yang kurang tidur.
Hal ini sebenarnya tak hanya dialami oleh remaja, tetapi juga oleh orang dewasa. Peneliti menemukan bahwa satu dari enam kecelakaan fatal disebabkan oleh pengemudi yang ngantuk. Sementara itu pengemudi dewasa yang mengantuk juga berkaitan dengan 100.000 kecelakaan dalam setahun.
Untuk itu, sebaiknya Anda selalu waspada saat menyetir. Pastikan kondisi bugar dan tidak mengantuk. Baik remaja maupun orang dewasa sebaiknya segera berhenti atau minum kopi ketika sudah merasa ngantuk saat berkendara.
Penyebabnya adalah rasa ngantuk Penelitian terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan di George Institute for Global health di Sydney menunjukkan bahwa kurang tidur tak hanya menyebabkan rasa ngantuk saat menyetir, tetapi juga menyebabkan remaja membuat keputusan yang salah.
"Kurangnya tidur setiap malam meningkatkan risiko kecelakaan pada remaja," tulis peneliti di jurnal American Medical Association, seperti dilansir oleh NBC News (20/05).
Alexandra Martiniuk dan koleganya mengamati catatan mengemudi lebih dari 19.000 remaja berusia 17 sampai 24 tahun yang baru saja mendapatkan surat izin mengemudi (SIM). Para partisipan diminta menjawab pertanyaan mengenai berapa lama waktu tidur mereka. Selain itu, peneliti juga melihat catatan kecelakaan yang mereka alami selama dua tahun.
Hasilnya peneliti menemukan bahwa remaja yang tidur kurang dari enam jam semalam memiliki kemungkinan mengalami kecelakaan sebanyak 21 persen lebih tinggi dibandingkan remaja yang cukup tidur. Sementara itu, saat akhir pekan risiko bahkan bertambah hingga 55 persen lebih besar pada remaja yang kurang tidur.
Hal ini sebenarnya tak hanya dialami oleh remaja, tetapi juga oleh orang dewasa. Peneliti menemukan bahwa satu dari enam kecelakaan fatal disebabkan oleh pengemudi yang ngantuk. Sementara itu pengemudi dewasa yang mengantuk juga berkaitan dengan 100.000 kecelakaan dalam setahun.
Untuk itu, sebaiknya Anda selalu waspada saat menyetir. Pastikan kondisi bugar dan tidak mengantuk. Baik remaja maupun orang dewasa sebaiknya segera berhenti atau minum kopi ketika sudah merasa ngantuk saat berkendara.
Langganan berita!
|