Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Dina
Yuuhu.info, Pasien kanker prostat yang berusia lanjut dan memiliki penyakit lain
kemungkinan tak akan mendapatkan manfaat besar dari perawatan kanker
prostat yang dilakukannya, seperti operasi pengangkatan prostat atau
radiasi. Selain itu, efek samping dari perawatan tersebut kemungkinan
juga akan menyusahkan kehidupan mereka.
"Jika Anda bisa meninggal sewaktu-waktu karena serangan jantung atau penyakit lainnya, apa gunanya melakukan radiasi? Intinya, ketika mereka memiliki terapi untuk kanker prostat, mereka butuh mempertimbangkan karakteristik tumor, usia mereka, dan karakteristik lainnya," ungkap Dr David Penson, ketua peneliti dari Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, seperti dilansir oleh Reuters (20/05).
Sekitar satu dari enam pria diperkirakan akan terdiagnosis dengan kanker prostat seumur hidup mereka. Meski penyakit ini bisa sangat serius, namun American Cancer Society menjelaskan bahwa kemungkinan seseorang tak akan mati karena kanker ini.
Meski begitu tampaknya banyak orang yang ingin melakukan operasi atau radiasi untuk menyembuhkannya, meski sebenarnya hal ini bisa menyebabkan efek samping yang menurunkan kualitas kehidupan mereka, termasuk disfungsi ereksi, dan masalah lainnya.
Peneliti melakukan penelitian pada pria berusia antara 39 sampai 89 tahun yang terdiagnosis memiliki kanker prostat pada Oktober 1994 sampai Oktober 1995. Mereka menemukan bahwa risiko kematian akibat kanker prostat adalah 18 persen. Untuk kanker prostat yang tergolong ringan sekitar tiga sampai tujuh persen.
Sementara itu, penderita kanker prostat yang telah lanjut usia berkemungkinan besar meninggal dalam waktu 10 tahun karena penyebab lainnya. Untuk itu, perawatan kanker yang bersifat ekstrem tak begitu bermanfaat untuk dilakukan oleh manula.
Selain memberikan efek samping yang cukup mengganggu kehidupan mereka, perawatan tersebut juga tak bisa menurunkan risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit lain. Para ahli menyarankan agar manula melakukan terapi alternatif selain perawatan ekstrem tersebut, misalkan dengan pengobatan dan pemantauan rutin.
"Jika Anda bisa meninggal sewaktu-waktu karena serangan jantung atau penyakit lainnya, apa gunanya melakukan radiasi? Intinya, ketika mereka memiliki terapi untuk kanker prostat, mereka butuh mempertimbangkan karakteristik tumor, usia mereka, dan karakteristik lainnya," ungkap Dr David Penson, ketua peneliti dari Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, seperti dilansir oleh Reuters (20/05).
Sekitar satu dari enam pria diperkirakan akan terdiagnosis dengan kanker prostat seumur hidup mereka. Meski penyakit ini bisa sangat serius, namun American Cancer Society menjelaskan bahwa kemungkinan seseorang tak akan mati karena kanker ini.
Meski begitu tampaknya banyak orang yang ingin melakukan operasi atau radiasi untuk menyembuhkannya, meski sebenarnya hal ini bisa menyebabkan efek samping yang menurunkan kualitas kehidupan mereka, termasuk disfungsi ereksi, dan masalah lainnya.
Peneliti melakukan penelitian pada pria berusia antara 39 sampai 89 tahun yang terdiagnosis memiliki kanker prostat pada Oktober 1994 sampai Oktober 1995. Mereka menemukan bahwa risiko kematian akibat kanker prostat adalah 18 persen. Untuk kanker prostat yang tergolong ringan sekitar tiga sampai tujuh persen.
Sementara itu, penderita kanker prostat yang telah lanjut usia berkemungkinan besar meninggal dalam waktu 10 tahun karena penyebab lainnya. Untuk itu, perawatan kanker yang bersifat ekstrem tak begitu bermanfaat untuk dilakukan oleh manula.
Selain memberikan efek samping yang cukup mengganggu kehidupan mereka, perawatan tersebut juga tak bisa menurunkan risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit lain. Para ahli menyarankan agar manula melakukan terapi alternatif selain perawatan ekstrem tersebut, misalkan dengan pengobatan dan pemantauan rutin.
Langganan berita!
|