Nikmati berita terikini lewat facebook Anda di
Foto: Pidato SBY. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Dion
Yuuhu.info, Wakil Ketua Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf prihatin, sejumlah
elemen masyarakat menolak dan mengkritik penghargaan World Statesment
Award pada Presiden SBY. Menurutnya aneh, presiden dapat penghargaan
tetapi rakyat tak setuju.
"Saya prihatin, masa seorang presiden mendapat penghargaan internasional masak diprotes sama rakyatnya sendiri. Padahal dalu kalau ada presiden diejek, masyarakat semua marah, kok sekarang diprotes presiden dapat penghargaan," kata Nurhayati yang juga anggota Komisi I DPR di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (23/5).
Menurut Nurhayati, SBY butuh perjuangan besar untuk mendapatkan penghargaan itu. Seharusnya, rakyat mendukung, bukan sebaliknya.
"Saya enggak tahu di mana nasionalisme kita? Harus dipertanyakan nasionalismenya. Bagaimana dia bisa berpihak pada Indonesia, kalau presiden diprotes saat dapat penghargaan?" Protes Nurhayati.
Sebelumnya, Budayawan Franz Magnis Suseno mengatakan penghargaan yang bakal diterima SBY, tak berbanding dengan kondisi sosial di masyarakat. SBY dinilai belum sukses menyelesaikan kasus kekerasan terhadap kaum minoritas.
"Saya prihatin, masa seorang presiden mendapat penghargaan internasional masak diprotes sama rakyatnya sendiri. Padahal dalu kalau ada presiden diejek, masyarakat semua marah, kok sekarang diprotes presiden dapat penghargaan," kata Nurhayati yang juga anggota Komisi I DPR di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (23/5).
Menurut Nurhayati, SBY butuh perjuangan besar untuk mendapatkan penghargaan itu. Seharusnya, rakyat mendukung, bukan sebaliknya.
"Saya enggak tahu di mana nasionalisme kita? Harus dipertanyakan nasionalismenya. Bagaimana dia bisa berpihak pada Indonesia, kalau presiden diprotes saat dapat penghargaan?" Protes Nurhayati.
Sebelumnya, Budayawan Franz Magnis Suseno mengatakan penghargaan yang bakal diterima SBY, tak berbanding dengan kondisi sosial di masyarakat. SBY dinilai belum sukses menyelesaikan kasus kekerasan terhadap kaum minoritas.
Langganan berita!
|
