Foto: Ilustrasi. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Dion
Yuuhu.info, Penyidik Polrestabes Makassar kembali menemukan dugaan keterkaitan
antara peluru nyasar yang menimpa Mirawati (40) dan yang menewaskan
bocah Fathir Muhammad. Dari hasil penyelidikan sementara, selain adanya
kemiripan proyektil peluru dari kaliber 30 millimeter, kedua proyektil
ini juga diduga dari senjata api yang sama.
Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan, mengungkapkan, dua proyektil peluru itu memiliki alur yang indentik dan sama. Sehingga kuat dugaan, peluru jenis full metal jacket (FMJ) ini dilepaskan dari senjata api (senpi) jenis US Carbine yang sama.
"Setiap senpi itu memiliki alur yang beda-beda, meski senjatanya sama jenisnya. Alur peluru itu seperti sidik jari manusia, pasti berbeda satu sama lain," jelasnya.
Dengan demikian, dua proyektil itu diduga kuat dimuntahkan dari satu senpi. Proyektil FJM berisi benda lunak yang dibungkus dengan rangkaian benda keras. Meski demikian, Anwar mengaku masih menduga dikarenakan pelaku penembakan belum bisa diungkap oleh petugas.
Jenis proyektil peluru itu sama dengan tipe peluru yang menewaskan bocah satu tahun, Fathir Muhammad di Jalan Baji Gau, Mamajang pada awal Maret 2013.
Dari kedua kasus tersebut, Anwar mengaku masih melakukan penyelidikan. Kesulitan yang dihadapi polisi, karena tidak satu pun saksi mata yang mengetahui arah peluru dan mengetahui ciri-ciri pelaku.
Seperti diberitakan, Mirawati jatuh bersimbah darah setelah sebutir peluru nyasar menembus lengan kanannya. Kejadian itu berawal ketika ibu enam anak tersebut mempersiapkan bahan dagangan nasi kuning di belakang dapur rumahnya pada Selasa, 7 Mei sekira pukul 07.00 Wita.
Suami korban, Ansar (48) mendengar suara ledakan sebanyak dua kali dari luar rumahnya di Jalan Gunung Latimojong Lorong 74, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Sedangkan Fathir terkena peluru nyasar tepat di kepalanya pada 1 Februari. Setelah dirawat selama sebulan di RSUP Wahidin Sudirohusodo, balita tersebut meninggal dunia.
Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar Zulkifli menyatakan, polisi terkesan tidak serius mengungkap kedua kasus tersebut. Tidak menutup kemungkinan kejadian serupa akan terulang bila tidak ditangani serius.
Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan, mengungkapkan, dua proyektil peluru itu memiliki alur yang indentik dan sama. Sehingga kuat dugaan, peluru jenis full metal jacket (FMJ) ini dilepaskan dari senjata api (senpi) jenis US Carbine yang sama.
"Setiap senpi itu memiliki alur yang beda-beda, meski senjatanya sama jenisnya. Alur peluru itu seperti sidik jari manusia, pasti berbeda satu sama lain," jelasnya.
Dengan demikian, dua proyektil itu diduga kuat dimuntahkan dari satu senpi. Proyektil FJM berisi benda lunak yang dibungkus dengan rangkaian benda keras. Meski demikian, Anwar mengaku masih menduga dikarenakan pelaku penembakan belum bisa diungkap oleh petugas.
Jenis proyektil peluru itu sama dengan tipe peluru yang menewaskan bocah satu tahun, Fathir Muhammad di Jalan Baji Gau, Mamajang pada awal Maret 2013.
Dari kedua kasus tersebut, Anwar mengaku masih melakukan penyelidikan. Kesulitan yang dihadapi polisi, karena tidak satu pun saksi mata yang mengetahui arah peluru dan mengetahui ciri-ciri pelaku.
Seperti diberitakan, Mirawati jatuh bersimbah darah setelah sebutir peluru nyasar menembus lengan kanannya. Kejadian itu berawal ketika ibu enam anak tersebut mempersiapkan bahan dagangan nasi kuning di belakang dapur rumahnya pada Selasa, 7 Mei sekira pukul 07.00 Wita.
Suami korban, Ansar (48) mendengar suara ledakan sebanyak dua kali dari luar rumahnya di Jalan Gunung Latimojong Lorong 74, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Sedangkan Fathir terkena peluru nyasar tepat di kepalanya pada 1 Februari. Setelah dirawat selama sebulan di RSUP Wahidin Sudirohusodo, balita tersebut meninggal dunia.
Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar Zulkifli menyatakan, polisi terkesan tidak serius mengungkap kedua kasus tersebut. Tidak menutup kemungkinan kejadian serupa akan terulang bila tidak ditangani serius.
Langganan berita!
|