Foto:
yuuhu.info
Reporter: Defri Putra
Yuuhu.info, Pembalap Moto2 asal Indonesia Rafid Topan Sucipto telah melakukan
berbagai persiapan dan latihan fisik menjelang seri keempat even Moto 2
yang akan berlangsung pada tanggal 19 Mei 2013 di Le Mans, Perancis.
Berdasarkan informasi yang disampaikan A.Judiarto (Ketua IMI DKI), saat ini Topan menambah porsi latihan fisik dan teknik agar dapat finish diposisi 20 besar. Karena dari hasil review 3 seri sebelumnya Rafid Topan selalu finish di 30 besar.
"Tim Qatar Motor and Motorcycle Federation (QMMF) menambah jam latihan fisik bagi Topan di Spanyol agar dia tetap bugar saat menjalani lomba. Kebugaran fisik bagi Topan sangat menentukan konsentrasi dan kecepatan reaksi," kata Judiarto.
Selama ini, bekas cedera tulang selangka dan stamina yang kurang baik dinilai menjadi salah satu penyebab kurang kompetitifnya Topan. Karena itu, tim QMMF melatih stamina Topan agar dia mampu berlomba selama 40 menit. Tim juga melatih otot badan bagian atas agar gerak Topan lebih optimal dan bekas cederanya tidak mengganggu lagi.
Selain itu, pembalap yang disponsori oleh pelumas Evalube ini juga menjalani tambahan latihan teknik agar mampu efektif dan cepat saat lomba. Berbekal dari pengalaman selama 3 seri ini diharapkan Topan dapat tampil lebih baik lagi dan mampu menyalip pembalap lain agar dapat menembus 20 besar.
"Para Pengurus IMI juga rutin memberikan motivasi bagi Topan setiap minggu agar dia kembali tampil agresif saat lomba. Karena ada sedikit rasa rendah diri Topan saat menghadapi para pembalap asing yang sudah berpengalaman. Namun, perasaan itu harus disingkirkan agar lebih berani menyalip lawan dan menyodok ke posisi terdepan demi hasil yang lebih baik," pungkas Judiarto.
Berdasarkan informasi yang disampaikan A.Judiarto (Ketua IMI DKI), saat ini Topan menambah porsi latihan fisik dan teknik agar dapat finish diposisi 20 besar. Karena dari hasil review 3 seri sebelumnya Rafid Topan selalu finish di 30 besar.
"Tim Qatar Motor and Motorcycle Federation (QMMF) menambah jam latihan fisik bagi Topan di Spanyol agar dia tetap bugar saat menjalani lomba. Kebugaran fisik bagi Topan sangat menentukan konsentrasi dan kecepatan reaksi," kata Judiarto.
Selama ini, bekas cedera tulang selangka dan stamina yang kurang baik dinilai menjadi salah satu penyebab kurang kompetitifnya Topan. Karena itu, tim QMMF melatih stamina Topan agar dia mampu berlomba selama 40 menit. Tim juga melatih otot badan bagian atas agar gerak Topan lebih optimal dan bekas cederanya tidak mengganggu lagi.
Selain itu, pembalap yang disponsori oleh pelumas Evalube ini juga menjalani tambahan latihan teknik agar mampu efektif dan cepat saat lomba. Berbekal dari pengalaman selama 3 seri ini diharapkan Topan dapat tampil lebih baik lagi dan mampu menyalip pembalap lain agar dapat menembus 20 besar.
"Para Pengurus IMI juga rutin memberikan motivasi bagi Topan setiap minggu agar dia kembali tampil agresif saat lomba. Karena ada sedikit rasa rendah diri Topan saat menghadapi para pembalap asing yang sudah berpengalaman. Namun, perasaan itu harus disingkirkan agar lebih berani menyalip lawan dan menyodok ke posisi terdepan demi hasil yang lebih baik," pungkas Judiarto.
Langganan berita!
|