
Foto: Dokter bedah asal Prancis. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Rudi
Yuuhu.info, Menteri Kesehatan Hamas, Mofeed al-Mokhalalati, kemarin menuding
Israel ingin meracuni pasien warga Palestina di Gaza dengan cara
memberikan beberapa rumah sakit di sana gas karbon monoksida sebagai gas
nitrogen.
Menurut kantor berita Ma'an, empat pasien Palestina dilaporkan mengalami keracunan oleh gas karbon monoksida dan menderita serangan jantung. Mokhalalati menjelaskan bahwa insiden seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, di mana hampir membunuh beberapa pasien saat berada di ruang operasi rumah sakit, seperti dilansir surat kabar the Jerusalem Post, Jumat (24/5),
Mokhalalati mengatakan Israel merupakan satu-satunya sumber gas nitrogen yang dibawa ke beberapa rumah sakit di Gaza. Gas-gas ini digunakan untuk membius pasien sedang menjalani operasi.
"Di Gaza, kita tidak diperbolehkan membuat gas nitrogen dioksida atau impor kecuali hanya dari Israel. Jadi kami sedang menyelidiki bagaimana gas yang digunakan untuk pembiusan diganti dengan karbon monoksida," kata Mokhalalati.
Mokhalalati dikabarkan telah membentuk sebuah komite terdiri dari para ahli untuk menyelidiki bagaimana gas karbon monoksida itu bisa berada di rumah sakit di Gaza dan menunda semua proses operasi sampai pemberitahuian lebih lanjut.
"Kami telah menghentikan semua proses operasi sampai kita selesai memeriksa semua peralatan medis dan peralatan yang diimpor dari Israel," ujar dia.
Kementerian Mokhalalati sendiri juga mendapat pemberitahuan dari Palang Merah Internasional dan organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang insiden itu.
Menurut kantor berita Ma'an, empat pasien Palestina dilaporkan mengalami keracunan oleh gas karbon monoksida dan menderita serangan jantung. Mokhalalati menjelaskan bahwa insiden seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, di mana hampir membunuh beberapa pasien saat berada di ruang operasi rumah sakit, seperti dilansir surat kabar the Jerusalem Post, Jumat (24/5),
Mokhalalati mengatakan Israel merupakan satu-satunya sumber gas nitrogen yang dibawa ke beberapa rumah sakit di Gaza. Gas-gas ini digunakan untuk membius pasien sedang menjalani operasi.
"Di Gaza, kita tidak diperbolehkan membuat gas nitrogen dioksida atau impor kecuali hanya dari Israel. Jadi kami sedang menyelidiki bagaimana gas yang digunakan untuk pembiusan diganti dengan karbon monoksida," kata Mokhalalati.
Mokhalalati dikabarkan telah membentuk sebuah komite terdiri dari para ahli untuk menyelidiki bagaimana gas karbon monoksida itu bisa berada di rumah sakit di Gaza dan menunda semua proses operasi sampai pemberitahuian lebih lanjut.
"Kami telah menghentikan semua proses operasi sampai kita selesai memeriksa semua peralatan medis dan peralatan yang diimpor dari Israel," ujar dia.
Kementerian Mokhalalati sendiri juga mendapat pemberitahuan dari Palang Merah Internasional dan organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang insiden itu.

Langganan berita!
|