Foto: koleksi Handy Hartono. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Eno
Yuuhu.info, Fashion and Food Festival (JFFF) 2013
rupanya menjadi ajang bagi para desainer untuk merilis koleksi baru.
Handy Hartono, misalnya, yang meluncurkan second label bernama Batik Boy.
Bila batik biasanya diproduksi di atas kain sutra maupun katun, Handy Hartono mencoba untuk berbeda.
"Saya terinspirasi untuk mencoba sesuatu yang lain. Sepertinya baru kali ini batik dibuat di atas kain linen," tuturnya pada Okezone, di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (16/5/2013).
Label kedua miliknya ini diproduksi di daerah sentra batik, Pekalongan. "Kebetulan pengrajin saya memang ada di sana," sambungnya.
Dari segi desain, Handy berusaha membuat batiknya lebih modern. Koleksinya pun diperuntukkan bagi pria dan wanita untuk segala suasana. Mulai kemeja, kaus, gaun koktail hingga night gown.
Pemilihan nama label Batik Boy juga bukan tanpa alasan. "Sebenarnya Boy itu adalah nama anjing saya. Saya pilih nama itu juga karena modern," tutupnya. Koleksi Handy Hartono dibanderol mulai Rp100 ribu hingga Rp3 juta.
Bila batik biasanya diproduksi di atas kain sutra maupun katun, Handy Hartono mencoba untuk berbeda.
"Saya terinspirasi untuk mencoba sesuatu yang lain. Sepertinya baru kali ini batik dibuat di atas kain linen," tuturnya pada Okezone, di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (16/5/2013).
Label kedua miliknya ini diproduksi di daerah sentra batik, Pekalongan. "Kebetulan pengrajin saya memang ada di sana," sambungnya.
Dari segi desain, Handy berusaha membuat batiknya lebih modern. Koleksinya pun diperuntukkan bagi pria dan wanita untuk segala suasana. Mulai kemeja, kaus, gaun koktail hingga night gown.
Pemilihan nama label Batik Boy juga bukan tanpa alasan. "Sebenarnya Boy itu adalah nama anjing saya. Saya pilih nama itu juga karena modern," tutupnya. Koleksi Handy Hartono dibanderol mulai Rp100 ribu hingga Rp3 juta.
Langganan berita!
|