Foto: zainal songket. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Eno
Yuuhu.info, kain tradisional Palembang masih menjadi daya tarik tersendiri bagi
Zainal Songket. Sebanyak 12 koleksi terbarunya kembali ditampilkan dalam
ajang Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2013.
Membicarakan kain songket Palembang, rasanya tak bisa lepas dari eksistensi Zainal Songket. Setelah 35 tahun berkarya, Zainal masih setia menggeluti kain daerah asalnya, Palembang, Sumatera Selatan.
Eksotika dari kain tradisi juga kembali dipamerkan dalam ajang JFFF 2013.
"Koleksi ini saya beri nama ‘Warna Sriwijaya’. Secara keseluruhan, desainnya kali ini lebih simpel," tutur Zainal saat berbincang dengan Okezone di Harris Hotel, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (16/5/2013).
Kepiawaiannya dalam mengolah membuat songket menjadi tak terkesan berat.
"Saya ingin songket yang biasanya hanya digunakan sebagai sarung atau selendang, jadi lebih fleksibel," sambungnya.
Sejumlah koleksnya kental dengan warna emas, perak, dan merah, khas bumi Sriwijaya.
"Untuk detail, saya juga menggunakan payet dan lempengan Palembang," tutupnya.
Membicarakan kain songket Palembang, rasanya tak bisa lepas dari eksistensi Zainal Songket. Setelah 35 tahun berkarya, Zainal masih setia menggeluti kain daerah asalnya, Palembang, Sumatera Selatan.
Eksotika dari kain tradisi juga kembali dipamerkan dalam ajang JFFF 2013.
"Koleksi ini saya beri nama ‘Warna Sriwijaya’. Secara keseluruhan, desainnya kali ini lebih simpel," tutur Zainal saat berbincang dengan Okezone di Harris Hotel, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (16/5/2013).
Kepiawaiannya dalam mengolah membuat songket menjadi tak terkesan berat.
"Saya ingin songket yang biasanya hanya digunakan sebagai sarung atau selendang, jadi lebih fleksibel," sambungnya.
Sejumlah koleksnya kental dengan warna emas, perak, dan merah, khas bumi Sriwijaya.
"Untuk detail, saya juga menggunakan payet dan lempengan Palembang," tutupnya.
Langganan berita!
|