
Foto: Briptu Rani. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Rudi
Yuuhu.info, Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni, polwan cantik yang berdinas di
Polres Mojokerto, sudah tiga bulan menghilang dan tidak berdinas di
tempatnya bekerja. Rani kabur lantaran tidak nyaman dengan situasi
tempatnya bekerja. Rani pun dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang
(DPO).
Hal tersebut disampaikan ibunda Rani, yakni Raya Situmeang, saat ditemui merdeka.com, di kediamannya di bilangan Pasanggrahan, Ujung Berung, Bandung, Sabtu (25/5).
"Anak saya selama berdinas tidak pernah nyaman, anak saya selalu diperlakukan tidak baik oleh Bapak Kapolres Mojokerto di tempatnya bekerja," kata Raya.
Bagaimana tidak, putrinya itu semasa berdinas kerap dieksploitasi untuk menemani hiburan tamu-tamu atasannya.
"Pulang sampai larut malam, padahal besok paginya harus sudah berdinas lagi, satu sisi anak saya ingin menolak dan melawan, tapi itu adalah atasannya," terang Raya yang tak kuasa menahan sedihnya.
Kapolres Mojokerto pun menurutnya suka mengancam bahkan menyita ponsel-nya untuk dijadikan jaminan, bahwa Briptu Rani benar-benar mau menemani teman-temannya.
"Temennya (Kapolres) banyak, Rani disuruh menemani karaoke," imbuh Raya yang sesekali tampak berkaca-kaca.
Setelah menemani, Rani diharuskan menghadap dan mengambil ponselnya. Kekesalan gadis 25 tahun itu memuncak. Saat itu atau tiga bulan lalu tepatnya, Rani yang geram dengan ulah atasannya memutuskan untuk tidak kembali ke kesatuannya itu.
"Benar Rani saat itu kabur ke Bandung, karena memang sudah kesal," jelasnya.
Polda Jatim memberikan tanggapan tentang berbagai informasi penyebab kaburnya Briptu Rani. "Kami melakukan penyelidikan terkait adanya laporan tersebut. Termasuk ungkapan adanya pelecehan seksual, penggelapan uang dan sebagainya. Kami masih dilakukan pencarian keterangan serta bukti-bukti masalah tersebut," tandas Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Suhartoyo.
Polda Jawa Timur menurunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan. "Tim dari Propam Polda Jatim sudah kita turunkan ke Mojokerto untuk melakukan pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan). Tim khusus Polda Jatim itu sudah diberangkatkan ke sana sejak pagi tadi (Rabu, 22/5)," ungkap AKBP Suhartoyo.
Dijelaskan Suhartoyo, di Mojokerto, tim Propam Polda Jawa Timur itu melakukan sejumlah pengumpulan data dan informasi. "Termasuk menggali informasi dari internal Polres Mojokerto, maupun dari pihak-pihak lain yang terlibat."
Hal tersebut disampaikan ibunda Rani, yakni Raya Situmeang, saat ditemui merdeka.com, di kediamannya di bilangan Pasanggrahan, Ujung Berung, Bandung, Sabtu (25/5).
"Anak saya selama berdinas tidak pernah nyaman, anak saya selalu diperlakukan tidak baik oleh Bapak Kapolres Mojokerto di tempatnya bekerja," kata Raya.
Bagaimana tidak, putrinya itu semasa berdinas kerap dieksploitasi untuk menemani hiburan tamu-tamu atasannya.
"Pulang sampai larut malam, padahal besok paginya harus sudah berdinas lagi, satu sisi anak saya ingin menolak dan melawan, tapi itu adalah atasannya," terang Raya yang tak kuasa menahan sedihnya.
Kapolres Mojokerto pun menurutnya suka mengancam bahkan menyita ponsel-nya untuk dijadikan jaminan, bahwa Briptu Rani benar-benar mau menemani teman-temannya.
"Temennya (Kapolres) banyak, Rani disuruh menemani karaoke," imbuh Raya yang sesekali tampak berkaca-kaca.
Setelah menemani, Rani diharuskan menghadap dan mengambil ponselnya. Kekesalan gadis 25 tahun itu memuncak. Saat itu atau tiga bulan lalu tepatnya, Rani yang geram dengan ulah atasannya memutuskan untuk tidak kembali ke kesatuannya itu.
"Benar Rani saat itu kabur ke Bandung, karena memang sudah kesal," jelasnya.
Polda Jatim memberikan tanggapan tentang berbagai informasi penyebab kaburnya Briptu Rani. "Kami melakukan penyelidikan terkait adanya laporan tersebut. Termasuk ungkapan adanya pelecehan seksual, penggelapan uang dan sebagainya. Kami masih dilakukan pencarian keterangan serta bukti-bukti masalah tersebut," tandas Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Suhartoyo.
Polda Jawa Timur menurunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan. "Tim dari Propam Polda Jatim sudah kita turunkan ke Mojokerto untuk melakukan pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan). Tim khusus Polda Jatim itu sudah diberangkatkan ke sana sejak pagi tadi (Rabu, 22/5)," ungkap AKBP Suhartoyo.
Dijelaskan Suhartoyo, di Mojokerto, tim Propam Polda Jawa Timur itu melakukan sejumlah pengumpulan data dan informasi. "Termasuk menggali informasi dari internal Polres Mojokerto, maupun dari pihak-pihak lain yang terlibat."

Langganan berita!
|