Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Dion
Yuuhu.info, Untuk kesekian kalinya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai sebagai
sosok alternatif calon presiden 2014. Hasil itu berdasarkan survei yang
dilakukan Pol-Tracking Institute, tentang kepala daerah yang layak
menjadi kandidat alternatif di Pilpres 2014 mendatang.
Menurut Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, dari 100 nama yang pernah memimpin daerah baik gubernur, wali kota dan bupati, timnya kemudian menyeleksi 10 nama. 10 Nama itu merupakan kepala daerah aktif dan tidak lagi menjabat. Dalam pelaksanaan survei, ada 10 poin penilaian untuk tiap individu.
"Kita menilai dari 10 aspek, integritas, intelektualitas, visioner, leadership, pengalaman prestatif, keberanian, komunikasi publik, aspiratif dan responsif, penerimaan publik, dan penerimaan partai," kata Hanta Yuda saat pemaparan hasil survei opinion leader dan expert di Hotel Morrissey, Jakarta Pusat, Minggu (5/5).
Dari hasil survei yang dilakukan selama Januari-April 2013 kemarin, untuk 10 aspek penilaian yang dinilai tim peneliti, mantan wali kota Solo itu memperoleh skor tertinggi yakni 82,54 persen. Dia mengalahkan beberapa nama kepala daerah beken lainnya.
"Di posisi kedua, Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) dengan 76,33 persen, ketiga Fadel Muhammad (mantan Gubernur Gorontalo) dengan 70,38 persen, keempat Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulawesi Selatan) 70,31 persen, kelima Isran Noor (Bupati Kutai Timur) 70,14 persen, dan keenam Gamawan Fauzi (Gubernur Sumatera Selatan) 70,00 persen," imbuh Hanta.
Sayang untuk sisa nama kepala daerah lainnya tidak disertakan karena hasil penilaian mereka di bawah 70 persen.
Survei ini dilakukan dengan metode wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) dengan 100 juri. Mereka yang diwawancara adalah para akademisi, pakar daerah, politisi senior, tokoh pemuda atau mahasiswa, jurnalis atau tokoh media, pimpinan LSM, tokoh budaya, dan konsultan politik.
"Survei ini kita lakukan dalam rangka memberikan 'menu' tambahan referensi alternatif kepada publik dan partai politik dalam proses penjajakan kandidat Presiden dan Wakil Presiden 2014," tambahnya.
Menurut Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, dari 100 nama yang pernah memimpin daerah baik gubernur, wali kota dan bupati, timnya kemudian menyeleksi 10 nama. 10 Nama itu merupakan kepala daerah aktif dan tidak lagi menjabat. Dalam pelaksanaan survei, ada 10 poin penilaian untuk tiap individu.
"Kita menilai dari 10 aspek, integritas, intelektualitas, visioner, leadership, pengalaman prestatif, keberanian, komunikasi publik, aspiratif dan responsif, penerimaan publik, dan penerimaan partai," kata Hanta Yuda saat pemaparan hasil survei opinion leader dan expert di Hotel Morrissey, Jakarta Pusat, Minggu (5/5).
Dari hasil survei yang dilakukan selama Januari-April 2013 kemarin, untuk 10 aspek penilaian yang dinilai tim peneliti, mantan wali kota Solo itu memperoleh skor tertinggi yakni 82,54 persen. Dia mengalahkan beberapa nama kepala daerah beken lainnya.
"Di posisi kedua, Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) dengan 76,33 persen, ketiga Fadel Muhammad (mantan Gubernur Gorontalo) dengan 70,38 persen, keempat Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulawesi Selatan) 70,31 persen, kelima Isran Noor (Bupati Kutai Timur) 70,14 persen, dan keenam Gamawan Fauzi (Gubernur Sumatera Selatan) 70,00 persen," imbuh Hanta.
Sayang untuk sisa nama kepala daerah lainnya tidak disertakan karena hasil penilaian mereka di bawah 70 persen.
Survei ini dilakukan dengan metode wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) dengan 100 juri. Mereka yang diwawancara adalah para akademisi, pakar daerah, politisi senior, tokoh pemuda atau mahasiswa, jurnalis atau tokoh media, pimpinan LSM, tokoh budaya, dan konsultan politik.
"Survei ini kita lakukan dalam rangka memberikan 'menu' tambahan referensi alternatif kepada publik dan partai politik dalam proses penjajakan kandidat Presiden dan Wakil Presiden 2014," tambahnya.
Langganan berita!
|