Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Rianto
Yuuhu.info, Mantan Sekretaris Departemen Agama DPP Partai Demokrat, Ma'mun Murod
Al-Barbasy menyikapi serius turunnya elektabilitas Partai Demokrat di
lembaga survei CSIS. Menurutnya, elektabilitas turun karena sikap Susilo Bambang Yudhoyono yang mendepak Anas Urbaningrum.
"Penzaliman terhadap Anas jangan dikira tidak berdampak. Anas itu punya fans di masyarakat. Dan Anas jadi tersangka karena ulah SBY," kata Ma'mun saat dihubungi, Senin (27/5).
Menurut loyalis Anas itu, banyak faktor juga menjadi penyebab turunnya elektabilitas Demokrat. Seperti tidak tegasnya SBY sebagai presiden dalam menyikapi gejolak harga BBM.
Posisi SBY yang rangkap di struktural partai, juga menyumbang merosotnya elektabilitas partai.
"Bagi orang-orang Partai Demokrat, bersedianya SBY jadi ketum dikala elektabilitas terus turun, mungkin dianggap sebagai dewa penyelamat, tapi bagi masyarakat justru menyayangkan," lanjutnya.
Selain itu, daftar caleg sementara yang akomodir Demokrat, dinilai sarat nepotisme dan primodial. "Banyak mereka yang tempati nomor satu itu, jauh dari harapan masyarakat. Ini beberapa hal yang membuat elektabiitas Demokrat terus merosot," kata Ma'mun.
Sebelumnya, CSIS merilis elektabilitas Partai Demokrat turun ke urutan keempat dengan persentase 7,1. Setahun lalu, saat Anas memimpin, elektabilitas partai berada di posisi 11,1 persen.
Survei CSIS melibatkan 1.635 responden di 31 provinsi, dilakukan pada 9 sampai 16 April 2013.
"Penzaliman terhadap Anas jangan dikira tidak berdampak. Anas itu punya fans di masyarakat. Dan Anas jadi tersangka karena ulah SBY," kata Ma'mun saat dihubungi, Senin (27/5).
Menurut loyalis Anas itu, banyak faktor juga menjadi penyebab turunnya elektabilitas Demokrat. Seperti tidak tegasnya SBY sebagai presiden dalam menyikapi gejolak harga BBM.
Posisi SBY yang rangkap di struktural partai, juga menyumbang merosotnya elektabilitas partai.
"Bagi orang-orang Partai Demokrat, bersedianya SBY jadi ketum dikala elektabilitas terus turun, mungkin dianggap sebagai dewa penyelamat, tapi bagi masyarakat justru menyayangkan," lanjutnya.
Selain itu, daftar caleg sementara yang akomodir Demokrat, dinilai sarat nepotisme dan primodial. "Banyak mereka yang tempati nomor satu itu, jauh dari harapan masyarakat. Ini beberapa hal yang membuat elektabiitas Demokrat terus merosot," kata Ma'mun.
Sebelumnya, CSIS merilis elektabilitas Partai Demokrat turun ke urutan keempat dengan persentase 7,1. Setahun lalu, saat Anas memimpin, elektabilitas partai berada di posisi 11,1 persen.
Survei CSIS melibatkan 1.635 responden di 31 provinsi, dilakukan pada 9 sampai 16 April 2013.
Langganan berita!
|