
Foto: Laura Fernee. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Regina
Yuuhu.info, Ada banyak alasan yang membuat seorang wanita tidak bekerja. Bisa
jadi alasan kesehatan, keluarga, usia, atau lainnya. Namun tampaknya tak
ada yang memiliki alasan sama dengan Laura Fernee.
Wanita berusia 33 tahun asal London ini mengaku dia terlalu cantik dan menarik untuk bekerja, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjadi pengangguran. Sebelumnya Fernee telah bekerja di sebuah laboratorium selama tiga tahun sebelum akhirnya berhenti pada tahun 2011.
"Aku tidak malas. Faktanya, penampilanku yang terlalu menarik menimbulkan banyak masalah ketika bekerja. Sehingga aku memutuskan untuk tidak bekerja," ungkap Fernee, seperti dilansir oleh Digital Spy (21/05).
Wanita bergelar PhD ini menjelaskan bahwa rekan kerja prianya selalu memperhatikan karena penampilannya. Sementara itu, rekan kerja wanitanya selalu melihatnya dengan cemburu.
"Aku ingin mereka melihat pencapaianku dan profesionalismeku, namu yang mereka lihat hanya wajah dan tubuhku. Sementara itu, wanita lain mengira karena aku cantik maka aku pasti bodoh. Mereka tidak menganggapku serius karena mereka iri padaku," jelas Fernee.
Fernee juga menjelaskan bahwa ketika rekan kerjanya tahu kemampuannya yang bagus, mereka semakin membencinya. Karena menjadi pengangguran, biaya hidup Fernee setiap bulan harus ditanggung oleh orang tuanya.
Sebulan Fernee bisa menghabiskan uang sebesar 2.000 Poundsterling (atau sekitar Rp 29,5 juta). Uang tersebut digunakan untuk membayar sewa apartemen, tagihan bulanan, serta membeli baju dan sepatu. Meski begitu, tampaknya Fernee tak mau disalahkan atas pilihan dan apa yang terjadi padanya
"Ini bukan salahku, aku tak bisa melakukan apa-apa dengan penampilanku. Aku tahu orang akan menghakimiku karena memilih tak bekerja. Tetapi mereka meremehkanku, penampilan menarik ternyata bisa menjadi kutukan di tempat kerja," pungkas Fernee.
Wanita berusia 33 tahun asal London ini mengaku dia terlalu cantik dan menarik untuk bekerja, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjadi pengangguran. Sebelumnya Fernee telah bekerja di sebuah laboratorium selama tiga tahun sebelum akhirnya berhenti pada tahun 2011.
"Aku tidak malas. Faktanya, penampilanku yang terlalu menarik menimbulkan banyak masalah ketika bekerja. Sehingga aku memutuskan untuk tidak bekerja," ungkap Fernee, seperti dilansir oleh Digital Spy (21/05).
Wanita bergelar PhD ini menjelaskan bahwa rekan kerja prianya selalu memperhatikan karena penampilannya. Sementara itu, rekan kerja wanitanya selalu melihatnya dengan cemburu.
"Aku ingin mereka melihat pencapaianku dan profesionalismeku, namu yang mereka lihat hanya wajah dan tubuhku. Sementara itu, wanita lain mengira karena aku cantik maka aku pasti bodoh. Mereka tidak menganggapku serius karena mereka iri padaku," jelas Fernee.
Fernee juga menjelaskan bahwa ketika rekan kerjanya tahu kemampuannya yang bagus, mereka semakin membencinya. Karena menjadi pengangguran, biaya hidup Fernee setiap bulan harus ditanggung oleh orang tuanya.
Sebulan Fernee bisa menghabiskan uang sebesar 2.000 Poundsterling (atau sekitar Rp 29,5 juta). Uang tersebut digunakan untuk membayar sewa apartemen, tagihan bulanan, serta membeli baju dan sepatu. Meski begitu, tampaknya Fernee tak mau disalahkan atas pilihan dan apa yang terjadi padanya
"Ini bukan salahku, aku tak bisa melakukan apa-apa dengan penampilanku. Aku tahu orang akan menghakimiku karena memilih tak bekerja. Tetapi mereka meremehkanku, penampilan menarik ternyata bisa menjadi kutukan di tempat kerja," pungkas Fernee.

Langganan berita!
|