Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Defri Putra
Yuuhu.info, Setelah melakukan uji coba sistem e-ticketing pada April lalu, PT KAI
Commuter Jabodetabek akan memberlakukan sistem e-ticketing di seluruh
Jabodetabek pada awal Juni mendatang.
"Ticketing kita baru uji coba, jadi uji coba 1 April lintas Duri - Tangerang kemudian 22 April Jakarta-Depok. Kemarin kami coba di lintas lingkar tapi tarifnya masih tarif yang sama tidak berubah kita mau mencoba sistemnya dulu saja. Kita mau Juni awal Juni atau pertengahan," kata Dirut PT Kereta Commuter Jabodetabek, Tri Handoyo di Gedung Bina Manajemen, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Sabtu (5/4).
Tri Handoyo mengatakan, untuk penentuan besaran tarif e-ticketing ini rencana dilakukan melalui penghitungan tarif minimal. Yaitu, lima stasiun pertama dengan harga contoh sebesar Rp 3 ribu. Selanjutnya, penarifan dihitung per tiga stasiun, misalnya dengan harga seribu rupiah.
"Kalau penarifan nanti sejauh ini kami baru wacana dengan lima stasiun Rp 3.000 lalu tiga stasiun berikutnya Rp 1.000 ya itu saja untuk sementara," ujar Tri.
Tri menambahkan, untuk tahun ini KAI Commuter Jabodetabek juga akan menambah 180 unit gerbong. Serta akan memprioritaskan untuk menambah gerbong ber-AC (air conditioner). Tri menyatakan, sangat banyak keluhan terhadap AC.
"Kami tahun ini mau ada 180 unit. Mau impor lagi AC semua. Dari Jepang. Ini kalau nambah AC lagi, yang lama kan ada keluhan soal AC. Jadi problem AC itu berhubungan dengan listrik. Jadi listrik ini suka naik turun. Itu yang merusak AC," ujarnya.
Untuk memberikan pelayanan terbaik, Tri akan terus melakukan perbaikan. "Ini sudah masalah gardu, jadi PLN juga oke, powernya oke tapi antar gardunya jauh. Jadi ketika dia ke tengah mulai problem dengan listriknya itu lagi mau kita lakukan," lanjutnya.
"Ticketing kita baru uji coba, jadi uji coba 1 April lintas Duri - Tangerang kemudian 22 April Jakarta-Depok. Kemarin kami coba di lintas lingkar tapi tarifnya masih tarif yang sama tidak berubah kita mau mencoba sistemnya dulu saja. Kita mau Juni awal Juni atau pertengahan," kata Dirut PT Kereta Commuter Jabodetabek, Tri Handoyo di Gedung Bina Manajemen, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Sabtu (5/4).
Tri Handoyo mengatakan, untuk penentuan besaran tarif e-ticketing ini rencana dilakukan melalui penghitungan tarif minimal. Yaitu, lima stasiun pertama dengan harga contoh sebesar Rp 3 ribu. Selanjutnya, penarifan dihitung per tiga stasiun, misalnya dengan harga seribu rupiah.
"Kalau penarifan nanti sejauh ini kami baru wacana dengan lima stasiun Rp 3.000 lalu tiga stasiun berikutnya Rp 1.000 ya itu saja untuk sementara," ujar Tri.
Tri menambahkan, untuk tahun ini KAI Commuter Jabodetabek juga akan menambah 180 unit gerbong. Serta akan memprioritaskan untuk menambah gerbong ber-AC (air conditioner). Tri menyatakan, sangat banyak keluhan terhadap AC.
"Kami tahun ini mau ada 180 unit. Mau impor lagi AC semua. Dari Jepang. Ini kalau nambah AC lagi, yang lama kan ada keluhan soal AC. Jadi problem AC itu berhubungan dengan listrik. Jadi listrik ini suka naik turun. Itu yang merusak AC," ujarnya.
Untuk memberikan pelayanan terbaik, Tri akan terus melakukan perbaikan. "Ini sudah masalah gardu, jadi PLN juga oke, powernya oke tapi antar gardunya jauh. Jadi ketika dia ke tengah mulai problem dengan listriknya itu lagi mau kita lakukan," lanjutnya.
Langganan berita!
|