Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Defri Putra
Yuuhu.info, Peraih nobel Fisika memberikan dukungannya terhadap PT Telkom dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Selaku peraih nobel di bidang fisika, tentu saja David Gross tak lepas dari apa yang disebut belajar serta mencari ilmu melalui penelitian-penelitiannya. Oleh karenanya, Gross sangat antusias untuk memberikan dukungan kepada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) dalam memajukan pendidikan di Indonesia, seperti yang dilakukan Google di India.
Gross berpendapat bahwa program IndiSchool yang coba diterapkan Telkom tersebut mirip dengan pola yang diaplikasikan Google di negara yang terkenal dengan cerita Ramayana-nya tersebut
"Di India, Google membantu masyarakat mengenal internet, sedangkan di Indonesia, Telkom yang mempelopori memasukkan internet ke sekolah-sekolah," jelas Gross, Kamis (9/5).
Operation Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo, mengatakan David Gross memandang Telkom dan Google memiliki perhatian yang sama. Kedua perusahaan ini menurutnya sama-sama menaruh perhatian besar dalam pengembangan pendidikan dan kualitas sumber daya manusia.
Dalam program IndiSchool ini, Telkom akan melengkapi 100 ribu sekolah Indonesia dengan akses internet Indonesia Wi-Fi serta menyediakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang lebih terjangkau.
Oleh karena itu, kepada Direktur Utama Telkom Arief Yahya serta Direktur Telkom M Awaluddin dan Sukardi Silalahi, Gross mengatakan kiprah Telkom dalam memajukan pendidikan patut mendapat apresiasi dari semua pihak dan dijadikan contoh oleh perusahaan-perusahaan lain.
Gross juga mengatakan bahwa dengan program tersebut, maka secara tidak langsung Telkom akan menjadikan sekolah-sekolah di Indonesia menjadi lebih melek digital.
David Jonathan Gross adalah seorang fisikawan Amerika Serikat dan teoritis string. Bersama dengan Frank Wilczekdan David Politzer, dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam bidang Fisika pada 2004 untuk penemuan kebebasan asimtotik.
Selaku peraih nobel di bidang fisika, tentu saja David Gross tak lepas dari apa yang disebut belajar serta mencari ilmu melalui penelitian-penelitiannya. Oleh karenanya, Gross sangat antusias untuk memberikan dukungan kepada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) dalam memajukan pendidikan di Indonesia, seperti yang dilakukan Google di India.
Gross berpendapat bahwa program IndiSchool yang coba diterapkan Telkom tersebut mirip dengan pola yang diaplikasikan Google di negara yang terkenal dengan cerita Ramayana-nya tersebut
"Di India, Google membantu masyarakat mengenal internet, sedangkan di Indonesia, Telkom yang mempelopori memasukkan internet ke sekolah-sekolah," jelas Gross, Kamis (9/5).
Operation Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo, mengatakan David Gross memandang Telkom dan Google memiliki perhatian yang sama. Kedua perusahaan ini menurutnya sama-sama menaruh perhatian besar dalam pengembangan pendidikan dan kualitas sumber daya manusia.
Dalam program IndiSchool ini, Telkom akan melengkapi 100 ribu sekolah Indonesia dengan akses internet Indonesia Wi-Fi serta menyediakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang lebih terjangkau.
Oleh karena itu, kepada Direktur Utama Telkom Arief Yahya serta Direktur Telkom M Awaluddin dan Sukardi Silalahi, Gross mengatakan kiprah Telkom dalam memajukan pendidikan patut mendapat apresiasi dari semua pihak dan dijadikan contoh oleh perusahaan-perusahaan lain.
Gross juga mengatakan bahwa dengan program tersebut, maka secara tidak langsung Telkom akan menjadikan sekolah-sekolah di Indonesia menjadi lebih melek digital.
David Jonathan Gross adalah seorang fisikawan Amerika Serikat dan teoritis string. Bersama dengan Frank Wilczekdan David Politzer, dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam bidang Fisika pada 2004 untuk penemuan kebebasan asimtotik.
Langganan berita!
|