Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Defri Putra
Yuuhu.info, Antara percaya dan tak percaya, Hanung Bramantyo akhirnya memilih
untuk melakukan sebuah ritual kala akan memulai syuting film SOEKARNO:
INDONESIA MERDEKA. Menurutnya, kondisi mengharuskannya untuk melakukan
ritual tersebut.
"Mungkin tidak logis ya. Awalnya saya menolak namun karena keadaan yang mengharuskan seperti itu. Saya harus menjalani ritual-ritual tertentu supaya berjalan baik," kata Hanung dalam gathering film SOEKARNO: INDONESIA MERDEKA di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta Selatan (8/5).
Diceritakan oleh Hanung, bahwa pada hari pertama syuting di bulan April, dirinya terkendala oleh cuaca yang sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan syuting. "Padahal 1 hari sebelum syuting kondisi cerah, stamina penuh optimis dan lainnya. Pas syuting semua gelap dan mendung," lanjutnya.
"Satu hari yang harusnya 5 scene hanya 1 scene dan ga selesai. Makanya ada yang bilang harus jalani ritual," tutur Hanung.
Hanung pun melakukan meditasi dan berdoa dalam ritualnya. "Cuma berdoa, meditasi, bilang bahwa saya buat skenario Soekarno, hari berikutnya cuaca cerah. Emang ada mitologi-mitologi tertentu. Dan Bung Karno itu dekat dengan hal itu. Sekalipun beliau sudah tinggal nama, aura dan kharismanya itu tidak bisa hilang dan tidak tergantikan," tandasnya.
Sumber: Kapanlagi.com
"Mungkin tidak logis ya. Awalnya saya menolak namun karena keadaan yang mengharuskan seperti itu. Saya harus menjalani ritual-ritual tertentu supaya berjalan baik," kata Hanung dalam gathering film SOEKARNO: INDONESIA MERDEKA di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta Selatan (8/5).
Diceritakan oleh Hanung, bahwa pada hari pertama syuting di bulan April, dirinya terkendala oleh cuaca yang sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan syuting. "Padahal 1 hari sebelum syuting kondisi cerah, stamina penuh optimis dan lainnya. Pas syuting semua gelap dan mendung," lanjutnya.
"Satu hari yang harusnya 5 scene hanya 1 scene dan ga selesai. Makanya ada yang bilang harus jalani ritual," tutur Hanung.
Hanung pun melakukan meditasi dan berdoa dalam ritualnya. "Cuma berdoa, meditasi, bilang bahwa saya buat skenario Soekarno, hari berikutnya cuaca cerah. Emang ada mitologi-mitologi tertentu. Dan Bung Karno itu dekat dengan hal itu. Sekalipun beliau sudah tinggal nama, aura dan kharismanya itu tidak bisa hilang dan tidak tergantikan," tandasnya.
Sumber: Kapanlagi.com
Langganan berita!
|