Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Defri Putra
Yuuhu.info, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menggunakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun ini sebesar 30 persen dari total Capex sebesar Rp 1 triliun.
"Kuartal I ini, kami telah menggunakan capex Rp 300 miliar," ujar Presiden Direktur UNVR, Maurits Lalisang usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) UNVR di Hotel Crown, Jakarta, Selasa (21/5).
Menurutnya, serapan capex tersebut telah digunakan manajemen untuk peningkatan kapasitas produksi UNVR, khususnya pabrik home and personal care serta pabrik food and beverages milik UNVR. "Kami memang menganggarkan capex yang lebih sedikit dibanding tahun lalu," jelas dia.
Nantinya, kapasitas produksi kedua pabrik tersebut masih menjadi pekerjaan rumah tangga bagi UNVR. Namun, pihaknya enggan mengungkapkan target kapasitas produksinya sampai pekerjaan rumah itu telah usai.
"Kami hanya punya target secara keseluruhan, kapasitas produksi kami naik 10 persen hingga 15 persen per tahun," ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR, Sancoyo Antarikso.
Di sisi lain, UNVR belum akan memecah nilai nominal saham (stock split) meski harganya tergolong mahal di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Ada banyak opsi untuk meningkatkan jumlah saham publik UNVR dan meningkatkan likuiditas sahamnya di Bursa, baik dengan melakukan stock split ataupun dengan aksi korporasi lainnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, perseroan optimis bahwa saham UNVR masih cukup likuid di pasar dan hingga saat ini kami belum ada rencana untuk melakukan stock split.
"Kuartal I ini, kami telah menggunakan capex Rp 300 miliar," ujar Presiden Direktur UNVR, Maurits Lalisang usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) UNVR di Hotel Crown, Jakarta, Selasa (21/5).
Menurutnya, serapan capex tersebut telah digunakan manajemen untuk peningkatan kapasitas produksi UNVR, khususnya pabrik home and personal care serta pabrik food and beverages milik UNVR. "Kami memang menganggarkan capex yang lebih sedikit dibanding tahun lalu," jelas dia.
Nantinya, kapasitas produksi kedua pabrik tersebut masih menjadi pekerjaan rumah tangga bagi UNVR. Namun, pihaknya enggan mengungkapkan target kapasitas produksinya sampai pekerjaan rumah itu telah usai.
"Kami hanya punya target secara keseluruhan, kapasitas produksi kami naik 10 persen hingga 15 persen per tahun," ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR, Sancoyo Antarikso.
Di sisi lain, UNVR belum akan memecah nilai nominal saham (stock split) meski harganya tergolong mahal di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Ada banyak opsi untuk meningkatkan jumlah saham publik UNVR dan meningkatkan likuiditas sahamnya di Bursa, baik dengan melakukan stock split ataupun dengan aksi korporasi lainnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, perseroan optimis bahwa saham UNVR masih cukup likuid di pasar dan hingga saat ini kami belum ada rencana untuk melakukan stock split.
Langganan berita!
|