Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Defri Putra
Yuuhu.info, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memuji kemajuan Jawa Timur dibanding Ibukota. Oleh karenanya, tidak menutup kemungkinan jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju Capres 2019 maka Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk dapat menggantikan posisi Jokowi.
"DKI kalah sama Jatim, Pak Jokowi jadi presiden? Bu Risma suruh ke sini yang Surabaya, orang-orang memang teruji di daerah, mantan wali kota Solo bagus apalagi wali kota Surabaya," ujar Ahok saat memberikan sambutan dalam acara seminar Indonesia Governance Index (IGI) di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/6).
Alasan Ahok mereferensikan Risma sebagai Gubernur DKI karena memiliki tipikal yang hampir sama dengan Jokowi yakni lebih suka blusukan. Selain itu, pelayanan publik di Surabaya lebih baik daripada di Jakarta.
"Kan saya cuma mencontohkan kalau wali kota Surabaya bagus terbukti pelayanan publiknya bagus. Terus dia juga suka blusukan kayak pak Jokowi," ucapnya sembari tersenyum.
Ahok memuji di Surabaya laksana seperti biro jasa, artinya mau mengurus apapun dipermudah. Ahok mengibaratkan memberikan pelayanan publik sama halnya dengan berdagang, memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
"Biro jasa bikin apa saja bisa, kayak orang dagang. PTSP, seleksi terbuka terbuka pintu bertobat. Tanah perizinan, IMB, Akte harus belajar banyak sama Surabaya," paparnya.
Namun, saat ditanya bukannya dirinya yang akan menggantikan Jokowi menjadi Gubernur, jika Jokowi maju Capres 2014. Ahok dengan bercanda menimpali kalau wali kota Surabaya menjadi Gubernur setelah dirinya.
"Ya nanti setelah saya," katanya sembari tertawa.
Bukan hanya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang gemar blusukan dan terjun langsung ke lapangan. Di Surabaya, Wali Kota Tri Rismaharini juga melakukan hal yang sama. Wali Kota wanita pertama Surabaya ini bahkan pernah turun tangan mengatur lalu lintas Surabaya yang macet. Dia hujan-hujanan memantau banjir, bahkan ikut Satpol PP merazia ABG yang jadi PSK.
Risma menjabat sejak 8 Juni 2010. Sikap keras dan tanpa komprominya membuat dia sering berhadapan dengan DPRD Surabaya dan anak buahnya sendiri. DPRD bahkan berusaha melengserkan Risma tahun 2011 lalu, tetapi gagal.
"DKI kalah sama Jatim, Pak Jokowi jadi presiden? Bu Risma suruh ke sini yang Surabaya, orang-orang memang teruji di daerah, mantan wali kota Solo bagus apalagi wali kota Surabaya," ujar Ahok saat memberikan sambutan dalam acara seminar Indonesia Governance Index (IGI) di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/6).
Alasan Ahok mereferensikan Risma sebagai Gubernur DKI karena memiliki tipikal yang hampir sama dengan Jokowi yakni lebih suka blusukan. Selain itu, pelayanan publik di Surabaya lebih baik daripada di Jakarta.
"Kan saya cuma mencontohkan kalau wali kota Surabaya bagus terbukti pelayanan publiknya bagus. Terus dia juga suka blusukan kayak pak Jokowi," ucapnya sembari tersenyum.
Ahok memuji di Surabaya laksana seperti biro jasa, artinya mau mengurus apapun dipermudah. Ahok mengibaratkan memberikan pelayanan publik sama halnya dengan berdagang, memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
"Biro jasa bikin apa saja bisa, kayak orang dagang. PTSP, seleksi terbuka terbuka pintu bertobat. Tanah perizinan, IMB, Akte harus belajar banyak sama Surabaya," paparnya.
Namun, saat ditanya bukannya dirinya yang akan menggantikan Jokowi menjadi Gubernur, jika Jokowi maju Capres 2014. Ahok dengan bercanda menimpali kalau wali kota Surabaya menjadi Gubernur setelah dirinya.
"Ya nanti setelah saya," katanya sembari tertawa.
Bukan hanya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang gemar blusukan dan terjun langsung ke lapangan. Di Surabaya, Wali Kota Tri Rismaharini juga melakukan hal yang sama. Wali Kota wanita pertama Surabaya ini bahkan pernah turun tangan mengatur lalu lintas Surabaya yang macet. Dia hujan-hujanan memantau banjir, bahkan ikut Satpol PP merazia ABG yang jadi PSK.
Risma menjabat sejak 8 Juni 2010. Sikap keras dan tanpa komprominya membuat dia sering berhadapan dengan DPRD Surabaya dan anak buahnya sendiri. DPRD bahkan berusaha melengserkan Risma tahun 2011 lalu, tetapi gagal.
Langganan berita!
|