
Foto: Ilustrasi. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Rudi
Yuuhu.info, Tragis, Popi Novianti (19), gadis asal desa Baturan, Colomadu,
Karanganyar, Jawa Tengah ini harus mengakhiri hidupnya di rel kereta
api, Jalan Samratulangi, Manahan Solo, Jawa Tengah, Senin (3/6).
Diduga frustrasi setelah bertengkar dengan temannya, gadis yang kesehariannya bekerja di sebuah pabrik perlengkapan mandi dan kosmetik di Solo Baru tersebut menabrakkan diri ke kereta yang sedang melintas. Popi mengembuskan nafas terakhirnya setelah tersambar kereta pengangkut semen tujuan Solo-Jakarta.
Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 16.00 WIB Popi datang di lokasi berboncengan dengan sepeda motor bersama temannya Maria Indah Palupi (22). Sesampai di taman Bola, Manahan, Popi mendadak turun dan berlari ke rel kereta api. Tahu gelagat yang tidak baik, Maria mencoba menarik tangan temannya, tapi terlepas.
"Saya sudah berusaha menarik tangannya. Tapi saking kuatnya, terlepas. Dia nekat berlari, melompati parit kecil, dan lari ke arah kereta yang melintas. Hingga tubuhnya tersambar kereta dan jatuh ke belakang berlumur darah," ujar Maria kepada wartawan, di Mapolresta Solo.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polresta Surakarta Ipda Sutoyo mengatakan, Popi mengalami luka berat pada kepala, sehingga nyawanya tak tertolong, dan meninggal dunia.
"Kami langsung membawa korban dibawa ke RS Panti Waluyo Solo untuk dilakukan visum," pungkasnya.
Diduga frustrasi setelah bertengkar dengan temannya, gadis yang kesehariannya bekerja di sebuah pabrik perlengkapan mandi dan kosmetik di Solo Baru tersebut menabrakkan diri ke kereta yang sedang melintas. Popi mengembuskan nafas terakhirnya setelah tersambar kereta pengangkut semen tujuan Solo-Jakarta.
Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 16.00 WIB Popi datang di lokasi berboncengan dengan sepeda motor bersama temannya Maria Indah Palupi (22). Sesampai di taman Bola, Manahan, Popi mendadak turun dan berlari ke rel kereta api. Tahu gelagat yang tidak baik, Maria mencoba menarik tangan temannya, tapi terlepas.
"Saya sudah berusaha menarik tangannya. Tapi saking kuatnya, terlepas. Dia nekat berlari, melompati parit kecil, dan lari ke arah kereta yang melintas. Hingga tubuhnya tersambar kereta dan jatuh ke belakang berlumur darah," ujar Maria kepada wartawan, di Mapolresta Solo.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polresta Surakarta Ipda Sutoyo mengatakan, Popi mengalami luka berat pada kepala, sehingga nyawanya tak tertolong, dan meninggal dunia.
"Kami langsung membawa korban dibawa ke RS Panti Waluyo Solo untuk dilakukan visum," pungkasnya.

Langganan berita!
|