Yuuhu.info, Calon Wali kota Bandung Ridwan Kamil bermimpi Bandung menjadi kota juara. Dengan kondisi yang ada saat ini dia miris, karena tanah kelahirannya banyak dihina. Permasalahan krusial menghinggapi ibu kota Jawa Barat. Seputar sampah, infrastruktur, jalan rusak, banjir, PKL seolah tak menuai solusi.

Padahal para pakar semua berasal dari Bandung yang tak lain jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ridwan Kamil yang juga dosen Arsitek ITB tak akan tinggal diam. Jika kelak dipercaya memimpin Bandung periode 2013 - 2018, calon yang berpasangan dengan Oded M Danial ini akan mengembalikan Bandung sebagai kota Bermartabat.

"Cara membangun Kota ini harus baru. Bukan saatnya pemimpin hanya menunggu laporan. Tapi harus turun ke bawah, misalnya Jokowi," kata Ridwan dalam pemaparan visi misi di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (6/6).

Dia berjanji cara itu akan diterapkan jika dirinya terpilih. "Saya akan turun ke lapangan. Membangun, menyemangati. spirit anak-anak sampai orang tua, ini harus dilakukan," terangnya. Adapun visi yang dilakukan adalah menciptakan kenyamanan, unggul dari berbagai segi, dan menyejahterakan masyarakat.

Sedangkan misinya adalah melakukan penataan ruang, tata kelola pemerintah yang transparan, membangun masyarakat mandiri, dan membangun perekonomian yang kokoh. Untuk tata ruang pria berkaca mata ini menyoroti infrastruktur.

"Jalan rusak sedikit saja terlalu berbelit kalau harus nunggu Dinas Bina Marga karena terbentur tender, karenanya untuk memastikan jalan mulus harus ada unit reaksi cepat. Jadi setiap kecamatan ada tim untuk mengatasi jalan rusak, tidak selalu menunggu pemerintah kota," ucapnya.

Permasalahan banjir, diakuinya drainase yang ada sekarang ini sangatlah buruk. Tak pelak hujan sebentar air meluap. Solusinya setiap pembangunan yang ada harus dilengkapi paket gorong-gorong. Baginya gorong-gorong mutlak agar air tak tersendat.

"Ini hanyalah salah satunya, saya menjanjikan Bandung Bebas Banjir tiga tahun," ujarnya seraya mengatakan akan membuat sejuta lubang biopori di beberapa sudut strategis Kota Bandung.

PKL, baginya adalah cermin perekonomian Bandung yang sehat. Bandung diakuinya sebagai kota dagang. Namun pengelolaannya harus benar. "Bandung kota dagang, pertumbuhan ekonomi cepat, masalah PKL hanyalah masalah penempatan, jangan sampai PKL buat macet," ujarnya.

Untuk transportasi masal, sosok intelektual muda ini mengidamkan Bandung memiliki monorail. Bukanlah tidak mungkin Bandung dapat mewujudkan transportasi masal yang nyaman. "Investor banyak, dalam empat tahun saya inginkan macet terurai," terangnya yang juga menjanjikan 1.000 halte sepeda sebagai alternatif kendaraan ramah lingkungan.

Dia pun menyinggung Ruang Terbuka Hijau yang masih sangat minim. "Saya ingin tambah RTH atau dengan taman tematik di sudut-sudut Bandung, selain itu setiap kelurahan biar ada lapangan sepak bola biar tumbuh Adjat Sudrajat lainnya," ujarnya.

Dia mengaku tak bisa bekerja sendiri, karenya para pakar ITB akan dilibatkan untuk permasalahan Bandung yang ada saat ini. "ITB punya berbagai solusi, tapi sayang kalau jagoan-jagoannya tidak bisa dimanfaatkan di kotanya sendiri," paparnya. Saat ini kebanyakan pakar tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah kota.

Dia menyampaikan bahwa ciri kota sehat adalah warga yang ingin keluar rumah. Bukan dalam rumah. "Kalau warga Bandung berpikir keluar rumah karena takut macet berarti kotanya sedang sakit," katanya optimis.

Ridwan Kamil merupakan tokoh intelek muda yang kaya akan prestasi dan diakui di mata dunia. Karyanya membuat banyak orang berdecak kagum. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini telah mengarsiteki sejumlah proyek besar di mancanegara, seperti di Singapura, Thailand, Vietnam, Cina, Hong Kong, Bahrain dan Uni Emirat Arab.