Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Defri Putra
Yuuhu.info, Dana Iswanto, Brand Manager PT Polystar International selaku pemasar
MBtech di Jakarta, mengapresiasi kreativitas modifikasi di Indonesia.
Menurutnya, ide-ide cemerlang kerap kali terlihat di sejumlah pameran
modifikasi khusus roda dua atau lebih ini. Namun sayangnya, kreativitas
itu bisa terpeleset pula menjadi bermakna negatif.
"Di pasar motor ini, pasar yang kreatif. Ada kreatif dalam konotasi positif dan konotasi negatif. Yang negatif, jadi kadang-kadang penggunaan MBTech di pasar itu hanya 20 persen, hanya 30 persen, sisanya dia ada beberapa warna, itu hanya sedikit yang memakai MB Tech," ungkapnya.
Padu padan warna di jok memang menjadi senjata menarik dalam modifikasi motor belakangan ini. Nama-nama bermerek pun kerap terlihat di sana, termasuk MBTech, walau setelah dicek keasliannya, ternyata si modifikator yang memanfaatkan bahan hasil cetak logo non-asli.
Dana lantas memberi saran kepada konsumen bahwa asli atau tidak suatu barang lebih pada soal kualitas. Menurutnya, konsumen berhak memperoleh barang berkualitas dari merek asli dan mereka harus bisa mengetahui keaslian tersebut.
"Nah kita ingin memberikan edukasi ke masyarakat bahwa kalau Anda ingin membeli MB Tech seharusnya dapat MBTech. Nah caranya memang harus kritis. Caranya ini melalui media supaya bisa sampai ke pembaca bahwa pada saat beli kita harus kritis, itu MBTech (asli) iya atau enggak," paparnya.
Namun dalam menampik produk palsu, MBTech sudah menggerakkan program 'Awas MBTech Palsu' dengan menunjukkan perbedaan kualitas, yang antara lain lekas kering, pecah-pecah, dan warna pudar pada produk palsunya. Bahkan, sejumlah pemalsu juga menyematkan kode palsu seakan-akan menjadi produk orisinal.
"Di pasar motor ini, pasar yang kreatif. Ada kreatif dalam konotasi positif dan konotasi negatif. Yang negatif, jadi kadang-kadang penggunaan MBTech di pasar itu hanya 20 persen, hanya 30 persen, sisanya dia ada beberapa warna, itu hanya sedikit yang memakai MB Tech," ungkapnya.
Padu padan warna di jok memang menjadi senjata menarik dalam modifikasi motor belakangan ini. Nama-nama bermerek pun kerap terlihat di sana, termasuk MBTech, walau setelah dicek keasliannya, ternyata si modifikator yang memanfaatkan bahan hasil cetak logo non-asli.
Dana lantas memberi saran kepada konsumen bahwa asli atau tidak suatu barang lebih pada soal kualitas. Menurutnya, konsumen berhak memperoleh barang berkualitas dari merek asli dan mereka harus bisa mengetahui keaslian tersebut.
"Nah kita ingin memberikan edukasi ke masyarakat bahwa kalau Anda ingin membeli MB Tech seharusnya dapat MBTech. Nah caranya memang harus kritis. Caranya ini melalui media supaya bisa sampai ke pembaca bahwa pada saat beli kita harus kritis, itu MBTech (asli) iya atau enggak," paparnya.
Namun dalam menampik produk palsu, MBTech sudah menggerakkan program 'Awas MBTech Palsu' dengan menunjukkan perbedaan kualitas, yang antara lain lekas kering, pecah-pecah, dan warna pudar pada produk palsunya. Bahkan, sejumlah pemalsu juga menyematkan kode palsu seakan-akan menjadi produk orisinal.
Langganan berita!
|