
Foto: Pembagian BLSM untuk warga miskin. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Dion
Yuuhu.info, Sosialisasi pencairan dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM)
di Kota Bekasi sangat kurang. Hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot)
Bekasi mengaku belum mendapatkan laporan terkait pencairan bantuan
tersebut.
"Di Kota Bekasi belum ada (pencarian), kami nggak tahu kapan (penyaluran BLSM),' ujar Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Alexander Zulkarnaen di Bekasi, Minggu (23/06).
Dia mengaku belum mendapatkan laporan dari tingkat RT/RW, kelurahan maupun kecamatan terkait masyarakat miskin yang bakal menerima bantuan dari pemerintah tersebut.
Menurut dia, sosialisasi terkait pencairan dana tersebut dinilai sangat kurang. Bahkan, pihaknya sendiri tak mengetahui teknis pencairannya. Namun, kata dia, kemungkinan seperti bantuan langsung tunai (BLT) beberapa waktu lalu.
"Mungkin seperti BLT," jelasnya.
Jika mengacu kepada BLT, menurut dia pihaknya ikut terlibat dalam pendataan masyarakat tak mampu di Kota Bekasi. Namun, sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM, pihaknya tak mendapatkan sosialisasi dari pemerintah pusat. "Itu (BLSM) sosialisasinya kurang," tambahnya.
Seperti diketahui, penyaluran BLSM tahap pertama sudah berlangsung sejak Sabtu (22/06) di 14 kota Besar di seluruh Indonesia. Sementara itu, di tingkat kota/kabupaten mendapatkan jatah pada tahaP ke tiga dengan target hingga bulan Juli.
Penyaluran BLSM bersamaan dengan kartu perlindungan social (KPS) kepada rumah tangga sasaran (RTS). KPS menjadi syarat utama pengambilan BLSM sebesar Rp 150.000 selama empat bulan di kantor pos. Pembayaran BLSM dilakukan dua kali dengan nilai Rp 300.000.
"Di Kota Bekasi belum ada (pencarian), kami nggak tahu kapan (penyaluran BLSM),' ujar Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Alexander Zulkarnaen di Bekasi, Minggu (23/06).
Dia mengaku belum mendapatkan laporan dari tingkat RT/RW, kelurahan maupun kecamatan terkait masyarakat miskin yang bakal menerima bantuan dari pemerintah tersebut.
Menurut dia, sosialisasi terkait pencairan dana tersebut dinilai sangat kurang. Bahkan, pihaknya sendiri tak mengetahui teknis pencairannya. Namun, kata dia, kemungkinan seperti bantuan langsung tunai (BLT) beberapa waktu lalu.
"Mungkin seperti BLT," jelasnya.
Jika mengacu kepada BLT, menurut dia pihaknya ikut terlibat dalam pendataan masyarakat tak mampu di Kota Bekasi. Namun, sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM, pihaknya tak mendapatkan sosialisasi dari pemerintah pusat. "Itu (BLSM) sosialisasinya kurang," tambahnya.
Seperti diketahui, penyaluran BLSM tahap pertama sudah berlangsung sejak Sabtu (22/06) di 14 kota Besar di seluruh Indonesia. Sementara itu, di tingkat kota/kabupaten mendapatkan jatah pada tahaP ke tiga dengan target hingga bulan Juli.
Penyaluran BLSM bersamaan dengan kartu perlindungan social (KPS) kepada rumah tangga sasaran (RTS). KPS menjadi syarat utama pengambilan BLSM sebesar Rp 150.000 selama empat bulan di kantor pos. Pembayaran BLSM dilakukan dua kali dengan nilai Rp 300.000.

Langganan berita!
|