Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Dina
Yuuhu.info, Dua penelitian terbaru menawarkan jalan keluar bagi mereka yang tak
bisa menurunkan berat badan meski sudah menjalani diet mati-matian.
Mereka menemukan adanya gen varian yang berkaitan dengan obesitas.
Salah satu penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik pada anak yang mengalami obesitas. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar obesitas yang terjadi pada anak-anak berkaitan dengan DNA, karena mereka tak mengalami penambahan berat badan sangat cepat pada usia yang sangat muda.
Sementara itu penelitian lain menunjukkan adanya gen tertentu yang meningkatkan risiko obesitas pada seseorang. Uniknya, gen ini kemudian diturunkan pada keluarga tersebut, seperti dilansir oleh US News (17/06).
Meski begitu kaitan antara mutasi genetik dengan berat badan masih belum jelas bagi peneliti. Peneliti berasumsi bahwa terjadinya mutasi gen bisa berkaitan dengan interaksi tubuh terhadap makanan, olahraga, serta lingkungan orang tersebut.
"Faktanya, beberapa gen juga mempengaruhi selera makan dan kesukaan kita terhadap makanan, ungkap Sadaf Farooqi, peneliti dari University of Cambridge, Inggris.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gen tertentu berkaitan dengan risiko seseorang untuk mengalami obesitas. Semakin banyak gen tersebut dalam DNA seseorang, semakin berisiko pula dia terhadap obesitas.
Lantas, bagaimana jika seseorang memiliki risiko obesitas tinggi? Tak ada cara lain yang bisa dilakukan selain menjaga makanan, berolahraga lebih teratur, serta lebih waspada dalam menjaga berat badan.
Salah satu penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik pada anak yang mengalami obesitas. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar obesitas yang terjadi pada anak-anak berkaitan dengan DNA, karena mereka tak mengalami penambahan berat badan sangat cepat pada usia yang sangat muda.
Sementara itu penelitian lain menunjukkan adanya gen tertentu yang meningkatkan risiko obesitas pada seseorang. Uniknya, gen ini kemudian diturunkan pada keluarga tersebut, seperti dilansir oleh US News (17/06).
Meski begitu kaitan antara mutasi genetik dengan berat badan masih belum jelas bagi peneliti. Peneliti berasumsi bahwa terjadinya mutasi gen bisa berkaitan dengan interaksi tubuh terhadap makanan, olahraga, serta lingkungan orang tersebut.
"Faktanya, beberapa gen juga mempengaruhi selera makan dan kesukaan kita terhadap makanan, ungkap Sadaf Farooqi, peneliti dari University of Cambridge, Inggris.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gen tertentu berkaitan dengan risiko seseorang untuk mengalami obesitas. Semakin banyak gen tersebut dalam DNA seseorang, semakin berisiko pula dia terhadap obesitas.
Lantas, bagaimana jika seseorang memiliki risiko obesitas tinggi? Tak ada cara lain yang bisa dilakukan selain menjaga makanan, berolahraga lebih teratur, serta lebih waspada dalam menjaga berat badan.
Langganan berita!
|