
Foto: Ilustrasi kebakaran hutan. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Rudi
Yuuhu.info, Asap akibat pembakaran hutan dan lahan ilegal di Provinsi Riau sempat
membuat Malaysia kebakaran jenggot dan melayangkan protes ke Presiden
SBY. SBY pun langsung menyambutnya dengan permintaan maaf secara
langsung lewat media.
Tapi hari ini, setelah bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Malaysia, Datuk Seri G Palanivel menawarkan kerja sama membantu memadamkan api.
"Menteri SDA dan Lingkungan Hidup Malaysia mengutarakan maksud dan tujuan kedatangannya yaitu mengajak melakukan upaya bersama memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Serta menyerahkan surat dari Perdana Menteri Malaysia yang ditujukan kepada Presiden yang menawarkan bantuan pemadaman titik api di lokasi kebakaran hutan dan lahan," kata Deputi III MENLH Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup, Arief Yuwono, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Kamis (27/6).
Dalam pertemuan itu, Balthasar menekankan pada menteri SDA dan lingkungan hidup Malaysia bahwa pemerintah Indonesia tengah menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Balthasar juga menegaskan tak cuma Malaysia saja, Indonesia pun mengalami kerugian dari dampak kebakaran hutan dan lahan.
Untuk perkembangan terakhir, tim dari BNPB sudah dapat mengendalikan jumlah hotspot (titik api) secara signifikan. Balthasar mengklaim kondisi asap di sekitar Riau mulai berangsur normal.
"Pak menteri menyepakati untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan dengan melakukan kerjasama seperti pertukaran informasi dan melakukan langkah-langkah kongkret untuk menanggulangi bencana asap," tandasnya.
Tapi hari ini, setelah bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Malaysia, Datuk Seri G Palanivel menawarkan kerja sama membantu memadamkan api.
"Menteri SDA dan Lingkungan Hidup Malaysia mengutarakan maksud dan tujuan kedatangannya yaitu mengajak melakukan upaya bersama memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Serta menyerahkan surat dari Perdana Menteri Malaysia yang ditujukan kepada Presiden yang menawarkan bantuan pemadaman titik api di lokasi kebakaran hutan dan lahan," kata Deputi III MENLH Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup, Arief Yuwono, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Kamis (27/6).
Dalam pertemuan itu, Balthasar menekankan pada menteri SDA dan lingkungan hidup Malaysia bahwa pemerintah Indonesia tengah menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Balthasar juga menegaskan tak cuma Malaysia saja, Indonesia pun mengalami kerugian dari dampak kebakaran hutan dan lahan.
Untuk perkembangan terakhir, tim dari BNPB sudah dapat mengendalikan jumlah hotspot (titik api) secara signifikan. Balthasar mengklaim kondisi asap di sekitar Riau mulai berangsur normal.
"Pak menteri menyepakati untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan dengan melakukan kerjasama seperti pertukaran informasi dan melakukan langkah-langkah kongkret untuk menanggulangi bencana asap," tandasnya.

Langganan berita!
|