
Foto: Kebakaran hutan di Riau. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Defri Putra
Yuuhu.info, Jumlah tersangka kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau bertambah
jadi 14 orang. Pembakaran ini diduga kuat dilakukan untuk membuka lahan
baru kelapa sawit.
"Jumlah tersangka ada 14 orang. Mereka membakar untuk membuka lahan baru," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Boy Rafli Amar kata Boy di Gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/6).
Keempatbelas tersangka itu diciduk di beberapa daerah seperti di Bengkalis, Rokan Hilir, Palelawan dan Siak. Saat ini, proses meminta keterangan terus didalami.
Dalam kesempatan yang sama, Boy menambahkan, diduga ada lima perusahaan asing yang diduga terkait dalam pembakaran hutan di Riau. Sejauh mana keterlibatan lima perusahaan itu, Boy belum bisa menjelaskan lebih detil.
"Dalam penyelidikan kita ada 5 (perusahaan asing) yang kita dalami atau kita dalami posisinya, apakah sebagai korban dari kebakaran itu. Belum bisa dijelaskan secara rinci siapa-siapa saja yang punya keterkaitan dengan perusahaan (asing) tapi kita akan terus menyelidiki. Cuma dari pengamatan petugas di lapangan, ada kemungkinan perusahaan asing," tegas Boy.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar 3,9 juta hektar lahan gambut di Riau telah beralih fungsi menjadi perkebunan. Peralihan fungsi ini mengakibatkan beberapa warga memperluas lahan bisnis mereka dengan cara membakar. Akibatnya, banyak titik api di kawasan hutan Riau menyebabkan kabut asap meluas hingga ke Singapura dan Malaysia.
"Menggunakan 3 helikopter, 1 pesawat Hercules, menggunakan teknik dengan membuat hujan buatan. Masih ada 59 hotspot serius yang sedang diupayakan memadamkan titik api. Dari beberapa titik ini yang paling banyak di Rokan Hilir, Pelelawan, Indragiri Hulu, dan Siak. Ini daerah yang masih mau menekankan memadamkan titik api," imbuhnya.
"Jumlah tersangka ada 14 orang. Mereka membakar untuk membuka lahan baru," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Boy Rafli Amar kata Boy di Gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/6).
Keempatbelas tersangka itu diciduk di beberapa daerah seperti di Bengkalis, Rokan Hilir, Palelawan dan Siak. Saat ini, proses meminta keterangan terus didalami.
Dalam kesempatan yang sama, Boy menambahkan, diduga ada lima perusahaan asing yang diduga terkait dalam pembakaran hutan di Riau. Sejauh mana keterlibatan lima perusahaan itu, Boy belum bisa menjelaskan lebih detil.
"Dalam penyelidikan kita ada 5 (perusahaan asing) yang kita dalami atau kita dalami posisinya, apakah sebagai korban dari kebakaran itu. Belum bisa dijelaskan secara rinci siapa-siapa saja yang punya keterkaitan dengan perusahaan (asing) tapi kita akan terus menyelidiki. Cuma dari pengamatan petugas di lapangan, ada kemungkinan perusahaan asing," tegas Boy.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar 3,9 juta hektar lahan gambut di Riau telah beralih fungsi menjadi perkebunan. Peralihan fungsi ini mengakibatkan beberapa warga memperluas lahan bisnis mereka dengan cara membakar. Akibatnya, banyak titik api di kawasan hutan Riau menyebabkan kabut asap meluas hingga ke Singapura dan Malaysia.
"Menggunakan 3 helikopter, 1 pesawat Hercules, menggunakan teknik dengan membuat hujan buatan. Masih ada 59 hotspot serius yang sedang diupayakan memadamkan titik api. Dari beberapa titik ini yang paling banyak di Rokan Hilir, Pelelawan, Indragiri Hulu, dan Siak. Ini daerah yang masih mau menekankan memadamkan titik api," imbuhnya.

Langganan berita!
|