Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Dion
Yuuhu.info, Sebuah media online merasa kecewa dengan apa yang dilakukan Facebook
yang tiba-tiba menghapus gambar lukisan seharga USD 2 juta lebih.
The Daily Beast mempertanyakan kebijiakan Facebook akan penghapusan gambar, yang bukan foto asli, yang diunggah salah seorang editor mereka ke account fanspagenya.
Dalam pernyataannya, seperti dituliskan langsung di laman The Daily Beast (16/05), gambar tersebut hanyalah sebuah lukisan dengan tujuan lelang. Lukisan yang dibuat oleh John Currin pada tahun 1991 dengan judul Bea Arthur Naked ini bernilai antara USD 1,8 sampai USD 2,5 juta.
Memang gambar tersebut menampilkan sosok seorang wanita dengan ukuran setengah badan tanpa menggunakan penutup bagian atas atau istilahnya topless. Namun, pihak the Daily Beast berargumen bahwa gambar tersebut tidak nyata karena hanya sekadar lukisan saja.
Akan tetapi, pihak Facebook mengatakan bahwa gambar tersebut melanggar peraturan yang diberlakukan mereka yaitu tidak boleh mengunggah foto atau video bertemakan pornografi.
Dari kata foto tersebut, pihak The Daily Beast menyangkal bahwa gambar lukisan tersebut bukan termasuk foto wanita asli melainkan sebuah lukisan rekaan pelukisnya saja.
Bahkan sesaat setelah dihapusnya gambar tersebut, Facebook mengirimkan pesan kepada The Daily Beast bahwa Facebook telah berikan peringatan tegas agar tidak melanjutkan atau mengulangi mengunggah gambar semacam itu.
Setelah menghapus foto, Facebook secara langsung memberikan sanksi blokir terhadap fanspage The Daily Beast juga terhadap account-account personal orang yang mengurusi fanspage tersebut selama 24 jam.
Karena hal ini, pihak The Daily Beast langsung menghubungi Facebook dan mempertanyakan aksi mereka menghapus serta memblokir fanspagenya tersebut. Diwakili juru bicara wanitanya, Facebook menjelaskan bahwa peraturan mereka melarang untuk mengunggah atau mengekspose foto manusia asli dalam keadaan telanjang namun peraturan tersebut tidak berlaku apabila gambar yang diunggah adalah merupakan lukisan, pahatan atau karya seni lainnya.
Pihak The Daily Beast tetap bersikukuh bahwa gambar tersebut adalah lukisan bukan foto. Akhirnya, setelah diteliti lebih lanjut, Facebook meminta maaf atas kejadian ini dan kembali menghilangkan blokiran terhadap fanspage The Daily Beast.
"Kita meminta maaf atas terjadinya penghapusan gambar dan pemblokiran account tersebut. Kita melakukan langkah yang salah yang seharusnya tidak kita lakukan," ungkap juru bicara Facebook.
Tentunya, ini kesekian kalinya Facebook meminta maaf kepada penggunanya karena peraturan yang mereka buat sendiri dan mengakibatkan pemilik account di Facebook kecewa.
Beberapa bulan lalu, Facebook juga mengucapkan permintaan maaf karena menghapus sebuah foto seorang wanita yang dikira memamerkan payudara.
The Daily Beast mempertanyakan kebijiakan Facebook akan penghapusan gambar, yang bukan foto asli, yang diunggah salah seorang editor mereka ke account fanspagenya.
Dalam pernyataannya, seperti dituliskan langsung di laman The Daily Beast (16/05), gambar tersebut hanyalah sebuah lukisan dengan tujuan lelang. Lukisan yang dibuat oleh John Currin pada tahun 1991 dengan judul Bea Arthur Naked ini bernilai antara USD 1,8 sampai USD 2,5 juta.
Memang gambar tersebut menampilkan sosok seorang wanita dengan ukuran setengah badan tanpa menggunakan penutup bagian atas atau istilahnya topless. Namun, pihak the Daily Beast berargumen bahwa gambar tersebut tidak nyata karena hanya sekadar lukisan saja.
Akan tetapi, pihak Facebook mengatakan bahwa gambar tersebut melanggar peraturan yang diberlakukan mereka yaitu tidak boleh mengunggah foto atau video bertemakan pornografi.
Dari kata foto tersebut, pihak The Daily Beast menyangkal bahwa gambar lukisan tersebut bukan termasuk foto wanita asli melainkan sebuah lukisan rekaan pelukisnya saja.
Bahkan sesaat setelah dihapusnya gambar tersebut, Facebook mengirimkan pesan kepada The Daily Beast bahwa Facebook telah berikan peringatan tegas agar tidak melanjutkan atau mengulangi mengunggah gambar semacam itu.
Setelah menghapus foto, Facebook secara langsung memberikan sanksi blokir terhadap fanspage The Daily Beast juga terhadap account-account personal orang yang mengurusi fanspage tersebut selama 24 jam.
Karena hal ini, pihak The Daily Beast langsung menghubungi Facebook dan mempertanyakan aksi mereka menghapus serta memblokir fanspagenya tersebut. Diwakili juru bicara wanitanya, Facebook menjelaskan bahwa peraturan mereka melarang untuk mengunggah atau mengekspose foto manusia asli dalam keadaan telanjang namun peraturan tersebut tidak berlaku apabila gambar yang diunggah adalah merupakan lukisan, pahatan atau karya seni lainnya.
Pihak The Daily Beast tetap bersikukuh bahwa gambar tersebut adalah lukisan bukan foto. Akhirnya, setelah diteliti lebih lanjut, Facebook meminta maaf atas kejadian ini dan kembali menghilangkan blokiran terhadap fanspage The Daily Beast.
"Kita meminta maaf atas terjadinya penghapusan gambar dan pemblokiran account tersebut. Kita melakukan langkah yang salah yang seharusnya tidak kita lakukan," ungkap juru bicara Facebook.
Tentunya, ini kesekian kalinya Facebook meminta maaf kepada penggunanya karena peraturan yang mereka buat sendiri dan mengakibatkan pemilik account di Facebook kecewa.
Beberapa bulan lalu, Facebook juga mengucapkan permintaan maaf karena menghapus sebuah foto seorang wanita yang dikira memamerkan payudara.
Langganan berita!
|