Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Defri Putra
Yuuhu.info, PT Pos Indonesia menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk
memperkuat jaringan di Pondok Pesantren di Indonesia. Ada sekitar 24
ribu pesantren di Indonesia yang dibidik untuk memberikan pelayanan
terhadap pesantren yang jauh dari perkotaan.
Hal itu tertuang dalam Kerjasama antara PT Pos Indonesia dan PB NU dalam Nota Kesepahaman yang ditekan Ketut dan Ketua Umum PB NU Said Agil di Kantor PT Pos Indonesia, Bandung, Rabu (29/5). Penandatangan naskah kesepahaman itu disaksikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Dengan adanya layanan ini, ponpes yang ada akan mendapatkan pelayanan yang mudah seperti membayar listrik, telpon dan lainnya. "Pos Indonesia berkeinginan memperkuat jaringan, sehingga bayar ini itu harus keluar. Sekarang mereka lakukan di tempatnya sendiri," kata Direktur Retail dan Properti PT Pos Indonesia Setyo Riyanto, di Bandung, Rabu (29/5).
Menurutnya uji coba kerjasama itu akan dilakukan di pesantren NU di wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Di setiap pesantren akan ada orang yang ditunjuk untuk mengikuti pelatihan bersama pegawai PT Pos untuk menjalankan layanan itu. "Nanti kita akan latih, untuk bisa memanfaatkan jaringan internet dan layanan lainnya," paparnya.
Dalam kerja sama tersebut, kata dia, tidak ada investasi yang dibangun. "Ini murni bentuk pelayanan, tidak ada investasi yang dilakukan dalam kerja sama ini," paparnya.
Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menantang agar PT Pos Indonesia yang sudah menjalin kerja sama bisa mengoperasionalkan di 50 pesantren dalam tiga bulan pertama. "Sekarang PT Pos sudah menjadi perusahaan yang memiliki network luas. PT Pos bukan seperti jaman dulu lagi. Sekarang berubah cocok untuk masa depan," kata Dahlan.
Saat ini terdapat 24 ribu Ponpes berbasiskan NU, dan 800.000 masjid yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. PT Pos akan terus berupaya meluaskan jaringan hingga menyentuh semua ponpes yang ada.
Ketua Umum PB NU KH Said Agil menyambut baik kerja sama dengan PT Pos Indonesia. "Kerja sama ini sangat baik, dan akan menguntungkan bagi dua belah pihak," paparnya.
Hal itu tertuang dalam Kerjasama antara PT Pos Indonesia dan PB NU dalam Nota Kesepahaman yang ditekan Ketut dan Ketua Umum PB NU Said Agil di Kantor PT Pos Indonesia, Bandung, Rabu (29/5). Penandatangan naskah kesepahaman itu disaksikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Dengan adanya layanan ini, ponpes yang ada akan mendapatkan pelayanan yang mudah seperti membayar listrik, telpon dan lainnya. "Pos Indonesia berkeinginan memperkuat jaringan, sehingga bayar ini itu harus keluar. Sekarang mereka lakukan di tempatnya sendiri," kata Direktur Retail dan Properti PT Pos Indonesia Setyo Riyanto, di Bandung, Rabu (29/5).
Menurutnya uji coba kerjasama itu akan dilakukan di pesantren NU di wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Di setiap pesantren akan ada orang yang ditunjuk untuk mengikuti pelatihan bersama pegawai PT Pos untuk menjalankan layanan itu. "Nanti kita akan latih, untuk bisa memanfaatkan jaringan internet dan layanan lainnya," paparnya.
Dalam kerja sama tersebut, kata dia, tidak ada investasi yang dibangun. "Ini murni bentuk pelayanan, tidak ada investasi yang dilakukan dalam kerja sama ini," paparnya.
Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menantang agar PT Pos Indonesia yang sudah menjalin kerja sama bisa mengoperasionalkan di 50 pesantren dalam tiga bulan pertama. "Sekarang PT Pos sudah menjadi perusahaan yang memiliki network luas. PT Pos bukan seperti jaman dulu lagi. Sekarang berubah cocok untuk masa depan," kata Dahlan.
Saat ini terdapat 24 ribu Ponpes berbasiskan NU, dan 800.000 masjid yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. PT Pos akan terus berupaya meluaskan jaringan hingga menyentuh semua ponpes yang ada.
Ketua Umum PB NU KH Said Agil menyambut baik kerja sama dengan PT Pos Indonesia. "Kerja sama ini sangat baik, dan akan menguntungkan bagi dua belah pihak," paparnya.
Langganan berita!
|