Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Rudi
Yuuhu.info, Wafatnya Ketua MPR Taufiq Kiemas meninggalkan segudang kenangan bagi para koleganya. Taufiq dinilai sebagai seorang juru damai perseteruan antara DPR dan DPD.
Mantan Sekretaris Jendral (Setjen) DPD Siti Nurbaya bercerita, saat itu sedang terjadi konflik kecil antara DPD dan DPR. Namun dengan arif dan bijak, almarhum Taufiq sukses mendamaikan konflik tersebut.
"Almarhum merupakan tokoh yang bisa mendamaikan perseteruan kecil antara DPR dan DPD," kata Siti di Jakarta, Selasa (11/6).
Siti melanjutkan, kala itu berita perselisihan antara DPD dan DPR semakin hangat diperbincangkan di media massa. Kemudian, lanjutnya, Taufiq mendengar hal itu, dan memutuskan untuk mencoba mendamaikan kedua belah pihak dengan mendatangi pimpinan DPR dan DPD.
"Almarhum kerap turun dari ruangannya di lantai 9 Nusantara III ke lantai 8 dan lantai 3 gedung yang sama untuk menemui Ketua DPD Irman Gusman dan Ketua DPR Mazuki Alie," terangnya.
Siti menuturkan, suami Megawati Soekarnoputri ini merasa kecil hati dengan timbulnya konflik antara DPR dan DPD waktu itu. Taufiq beranggapan bahwa persoalan ini tidak elok jika menjadi tontonan masyarakat. Sebab, DPD dan DPR adalah lembaga penampung aspirasi rakyat.
"Pak TK bertanya, ada apa? Kok rame seperti itu? Malu sama rakyat, jangan kayak anak kecil, carilah solusinya yang bisa jadi contoh terhadap rakyat," cerita Siti menirukan ucapan Taufiq kala itu.
Selepas menemui Irman Gusman, lanjut Siti, almarhum pamit untuk menemui Ketua DPR Marzuki Alie. Dengan tujuan yang sama, yakni mengingatkan, dan meredam perselisihan kecil antar dua lembaga tersebut.
"Bagi saya sosok beliau yang seperti itu adalah sosok yang selalu ingin merajut kesejukan, inginnya sejuk, penolong, pencari solusi. Kalau di daerah ada acara, terkendala sesuatu, kalau minta tolong ke Pak TK, pasti ditolong," ungkap dia.
Oleh sebab itu, ketua DPP Partai NasDem ini berharap, pengganti Taufiq adalah orang yang bisa atau paling tidak hampir mirip dengan kepribadian yang dimiliki Taufiq.
"Karena itu saya berharap penggantinya juga merupakan tokoh yang memiliki kepribadian sama mampu menyejukkan dan merekatkan bangsa," tandasnya.
Mantan Sekretaris Jendral (Setjen) DPD Siti Nurbaya bercerita, saat itu sedang terjadi konflik kecil antara DPD dan DPR. Namun dengan arif dan bijak, almarhum Taufiq sukses mendamaikan konflik tersebut.
"Almarhum merupakan tokoh yang bisa mendamaikan perseteruan kecil antara DPR dan DPD," kata Siti di Jakarta, Selasa (11/6).
Siti melanjutkan, kala itu berita perselisihan antara DPD dan DPR semakin hangat diperbincangkan di media massa. Kemudian, lanjutnya, Taufiq mendengar hal itu, dan memutuskan untuk mencoba mendamaikan kedua belah pihak dengan mendatangi pimpinan DPR dan DPD.
"Almarhum kerap turun dari ruangannya di lantai 9 Nusantara III ke lantai 8 dan lantai 3 gedung yang sama untuk menemui Ketua DPD Irman Gusman dan Ketua DPR Mazuki Alie," terangnya.
Siti menuturkan, suami Megawati Soekarnoputri ini merasa kecil hati dengan timbulnya konflik antara DPR dan DPD waktu itu. Taufiq beranggapan bahwa persoalan ini tidak elok jika menjadi tontonan masyarakat. Sebab, DPD dan DPR adalah lembaga penampung aspirasi rakyat.
"Pak TK bertanya, ada apa? Kok rame seperti itu? Malu sama rakyat, jangan kayak anak kecil, carilah solusinya yang bisa jadi contoh terhadap rakyat," cerita Siti menirukan ucapan Taufiq kala itu.
Selepas menemui Irman Gusman, lanjut Siti, almarhum pamit untuk menemui Ketua DPR Marzuki Alie. Dengan tujuan yang sama, yakni mengingatkan, dan meredam perselisihan kecil antar dua lembaga tersebut.
"Bagi saya sosok beliau yang seperti itu adalah sosok yang selalu ingin merajut kesejukan, inginnya sejuk, penolong, pencari solusi. Kalau di daerah ada acara, terkendala sesuatu, kalau minta tolong ke Pak TK, pasti ditolong," ungkap dia.
Oleh sebab itu, ketua DPP Partai NasDem ini berharap, pengganti Taufiq adalah orang yang bisa atau paling tidak hampir mirip dengan kepribadian yang dimiliki Taufiq.
"Karena itu saya berharap penggantinya juga merupakan tokoh yang memiliki kepribadian sama mampu menyejukkan dan merekatkan bangsa," tandasnya.
Langganan berita!
|