Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Dion
Yuuhu.info, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tidak puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh Puskesmas-Puskesmas di DKI. Ke depan, Ahok ingin
pelayanan terhadap para pasien dapat dilakukan secara maksimal.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengadakan seleksi dan promosi terbuka untuk memilih kepala Puskesmas. Metode seperti ini sudah diterapkan oleh Pemprov DKI untuk menyeleksi posisi lurah dan camat.
"Sebetulnya ini ada kesalahan Puskesmas. Makanya kami lagi adakan promosi terbuka untuk kepala Puskesmas. Yang penting jam 8 sudah siap. Perawat datang, bukan jam 8 tapi jam 8 juga akhirnya pendaftaran dokter bisa 08.30 WIB, terus anda mau antre ke loket satu lagi, waktu dirujuk tidak terdaftar Anda," kata Ahok.
Ke depan, sistem di Puskesmas juga akan diperbaiki. Sehingga masyarakat tidak akan mengalami kesulitan saat datang ke puskesmas.
Ahok mengaku soal lelang kepala Puskesmas masih menunggu proses penggodokan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) untuk APBD P Tahun 2013. "Soal lelang lagi di godok ABT nya. Jangan lelang nanti saya dilelang, seleksi dan promosi terbuka saja," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan untuk saat ini masih mengutamakan lurah dan camat terlebih dahulu. Sebab, proses lelang camat dan lurah belum selesai sampai tahap akhir.
"Iya nanti lah, sekarang lurah dan camat dulu lah. Lurah sama camat saja belum selesai. Lihat ini saja dulu. Apakah mendorong memotivasi untuk kerja lebih baik. Paling lurah camat 2 minggu lagi juga rampung nanti baru evaluasi. Baru ngomong yang lain," ujar Jokowi.
Ketua Fraksi Golkar di DPRD DKI Ashraf Ali mengaku terkejut dengan rencana ini. "Ada lagi? Sejauh ini kan lurah, camat direspons positif," ujarnya.
Ashraf mengatakan, Puskesmas merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga harus dilakukan pengecekan secara visi dan misi dari setiap kepala Puskesmas. "Dia harus punya kemampuan dan memadai," tandasnya.
Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Clara Fransisca mengaku tak masalah dengan rencana lelang jabatan. Sebab segala kebijakan mutlak pimpinan gubernur maupun wakil gubernur DKI Jakarta sebagai pemimpin.
"Namanya juga untuk Jakarta Baru, ya tak salah, apabila Pak Gubernur atau Wakil Gubernur ingin mencari pegawai yang sesuai standar-nya," kata Clara.
Clara sendiri siap menghadapinya proses lelang jabatan itu. Dia sangat mendukung apalagi jika proses lelang itu bertujuan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas.
"Kalau dilihat dari peningkatan kinerja Puskesmas secara manajemen sih sah-sah saja, tapi kalau jujur secara pribadi, kita kerja se-optimal mungkin, target-targetnya harus kita capai, lintas sektor seperti pak camat, pak lurah dan yang lainnya," jelasnya.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengadakan seleksi dan promosi terbuka untuk memilih kepala Puskesmas. Metode seperti ini sudah diterapkan oleh Pemprov DKI untuk menyeleksi posisi lurah dan camat.
"Sebetulnya ini ada kesalahan Puskesmas. Makanya kami lagi adakan promosi terbuka untuk kepala Puskesmas. Yang penting jam 8 sudah siap. Perawat datang, bukan jam 8 tapi jam 8 juga akhirnya pendaftaran dokter bisa 08.30 WIB, terus anda mau antre ke loket satu lagi, waktu dirujuk tidak terdaftar Anda," kata Ahok.
Ke depan, sistem di Puskesmas juga akan diperbaiki. Sehingga masyarakat tidak akan mengalami kesulitan saat datang ke puskesmas.
Ahok mengaku soal lelang kepala Puskesmas masih menunggu proses penggodokan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) untuk APBD P Tahun 2013. "Soal lelang lagi di godok ABT nya. Jangan lelang nanti saya dilelang, seleksi dan promosi terbuka saja," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan untuk saat ini masih mengutamakan lurah dan camat terlebih dahulu. Sebab, proses lelang camat dan lurah belum selesai sampai tahap akhir.
"Iya nanti lah, sekarang lurah dan camat dulu lah. Lurah sama camat saja belum selesai. Lihat ini saja dulu. Apakah mendorong memotivasi untuk kerja lebih baik. Paling lurah camat 2 minggu lagi juga rampung nanti baru evaluasi. Baru ngomong yang lain," ujar Jokowi.
Ketua Fraksi Golkar di DPRD DKI Ashraf Ali mengaku terkejut dengan rencana ini. "Ada lagi? Sejauh ini kan lurah, camat direspons positif," ujarnya.
Ashraf mengatakan, Puskesmas merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga harus dilakukan pengecekan secara visi dan misi dari setiap kepala Puskesmas. "Dia harus punya kemampuan dan memadai," tandasnya.
Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Clara Fransisca mengaku tak masalah dengan rencana lelang jabatan. Sebab segala kebijakan mutlak pimpinan gubernur maupun wakil gubernur DKI Jakarta sebagai pemimpin.
"Namanya juga untuk Jakarta Baru, ya tak salah, apabila Pak Gubernur atau Wakil Gubernur ingin mencari pegawai yang sesuai standar-nya," kata Clara.
Clara sendiri siap menghadapinya proses lelang jabatan itu. Dia sangat mendukung apalagi jika proses lelang itu bertujuan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas.
"Kalau dilihat dari peningkatan kinerja Puskesmas secara manajemen sih sah-sah saja, tapi kalau jujur secara pribadi, kita kerja se-optimal mungkin, target-targetnya harus kita capai, lintas sektor seperti pak camat, pak lurah dan yang lainnya," jelasnya.
Langganan berita!
|