
Foto: Gita Saraswati. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Rudi
Yuuhu.info, Setelah dinyatakan lulus UN, Gita Saraswati (17), siswi berprestasi
SMAN15 Medan yang sempat divonis tidak lulus, makin mantap menatap masa
depannya. Dia siap mencoba masuk ke Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara (USU).
"Niatnya mau coba jurusan Akuntansi di USU, pilihan keduanya Manajemen, karena gita bercita-cita ingin jadi pegawai bank," jelas Gita kepada wartawan di Medan, Sabtu (1/6).
Gita menyatakan akan mendaftar masuk perguruan tinggi negeri Senin (3/6). Dia agak terlambat jika dibandingkan teman-temannya, karena kelulusannya baru diketahui sekitar sepekan setelah pengumuman kelulusan, Kamis (30/5).
Pada pengumuman kelulusan Jumat (24/5), Gita dinyatakan tidak lulus UN. Nilai Bahasa Indonesia-nya dinyatakan hanya 0,8. Padahal, siswi yang kerap menempati peringkat 5 besar di kelasnya ini menyatakan bisa menjawab pertanyaan. "Gita pun berani protes karena Bahasa Indonesia yang bermasalah. Gita yakin soalnya gampang," ucapnya.
Setelah keanehan pada nilai UN Gita menjadi pemberitaan media massa, ketidaklulusannya pun dikoreksi. Dia dinyatakan lulus. Nilai Bahasa Indonesia-nya menjadi 7,8. Dengan perubahan nilai ini, Gita pun menempati peringkat 3 di kelasnya.
Pihak-pihak terkait, mulai kepala sekolah hingga panitia UN daerah menyatakan kesalahan dan koreksi nilai itu terjadi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Kita hanya menyampaikan hasil yang dikirim pusat," ujar Yusri, Ketua Panitia UN Dinas Pendidikan Sumut.
"Niatnya mau coba jurusan Akuntansi di USU, pilihan keduanya Manajemen, karena gita bercita-cita ingin jadi pegawai bank," jelas Gita kepada wartawan di Medan, Sabtu (1/6).
Gita menyatakan akan mendaftar masuk perguruan tinggi negeri Senin (3/6). Dia agak terlambat jika dibandingkan teman-temannya, karena kelulusannya baru diketahui sekitar sepekan setelah pengumuman kelulusan, Kamis (30/5).
Pada pengumuman kelulusan Jumat (24/5), Gita dinyatakan tidak lulus UN. Nilai Bahasa Indonesia-nya dinyatakan hanya 0,8. Padahal, siswi yang kerap menempati peringkat 5 besar di kelasnya ini menyatakan bisa menjawab pertanyaan. "Gita pun berani protes karena Bahasa Indonesia yang bermasalah. Gita yakin soalnya gampang," ucapnya.
Setelah keanehan pada nilai UN Gita menjadi pemberitaan media massa, ketidaklulusannya pun dikoreksi. Dia dinyatakan lulus. Nilai Bahasa Indonesia-nya menjadi 7,8. Dengan perubahan nilai ini, Gita pun menempati peringkat 3 di kelasnya.
Pihak-pihak terkait, mulai kepala sekolah hingga panitia UN daerah menyatakan kesalahan dan koreksi nilai itu terjadi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Kita hanya menyampaikan hasil yang dikirim pusat," ujar Yusri, Ketua Panitia UN Dinas Pendidikan Sumut.

Langganan berita!
|