Foto:
. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Defri Putra
Yuuhu.info, Badan Penyelamat Wisata Tirta Kabupaten Sukabumi mencatat sekitar 20
ribu lebih wisatawan memadati objek wisata laut mulai dari Pantai
Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap hingga Palabuhanratu. Banyak warga yang
menghabiskan liburan di pantai sebelum memasuki bulan Ramadan.
"Jumlah wisatawan memang mulai padat, tetapi belum puncaknya. Diperkirakan puncak kedatangan wisatawan akan terjadi mulai Sabtu sore ini, karena banyak warga dari berbagai daerah yang ingin menyambut datangnya Ramadan atau kami sebut 'papajar' dengan berwisata ke laut bersama keluarga," kata Humas dan Infokom Balawista Kabupaten Sukabumi, Dede Sumarna seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/7).
Menurut Dede, diperkirakan wisatawan yang akan datang ke objek wisata laut bisa menembus angka ratusan ribu orang, karena dari pantauan pihaknya di loket-loket pintu masuk ke objek wisata sudah terjadi penumpukan kendaraan dan hampir seluruh titik pantai dipadati wisatawan.
Selain itu, cuaca pun mendukung bahkan ombak dan gelombang tidak ada sehingga banyak wisatawan yang memilih ke laut untuk berekreasi bersama keluarga maupun rekannya yang datang baik dari dalam Sukabumi maupun luar Sukabumi.
"Mayoritas wisatawan yang datang ke objek wisata laut khususnya Palabuhanratu berasal dari luar daerah seperti Bogor, Jakarta, Bandung, Cianjur, Depok dan daerah dekat dengan Sukabumi. Wisatawan yang datang mayoritas menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun empat, bahkan cukup banyak wisatawan yang datang dengan menggunakan kendaraan bak terbuka," tambahnya.
Dikatakannya, tingginya wisatawan yang datang ke laut selain itu menyambut Ramadan juga bersamaan dengan libur sekolah dan kenaikan kelas sehingga hari libur tersebut banyak dimanfaatkan oleh wisatawan untuk datang ke objek wisata laut di Sukabumi yang tiketnya terjangkau.
Sementara, Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiqie mengatakan walaupun jumlah wisatawan yang datang ke Palabuhanratu dan objek wisata laut lainnya belum ada laporan adanya kasus kecelakaan laut baik tenggelam maupun terseret arus.
"Kami terus melakukan pemantauan dan menyiagakan petugas di pos-pos yang sudah disediakan serta mengimbau kepada wisatawan agar mematuhi peraturan dan mengindahkan instruksi dari petugas keamanan laut," kata Okih.
"Jumlah wisatawan memang mulai padat, tetapi belum puncaknya. Diperkirakan puncak kedatangan wisatawan akan terjadi mulai Sabtu sore ini, karena banyak warga dari berbagai daerah yang ingin menyambut datangnya Ramadan atau kami sebut 'papajar' dengan berwisata ke laut bersama keluarga," kata Humas dan Infokom Balawista Kabupaten Sukabumi, Dede Sumarna seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/7).
Menurut Dede, diperkirakan wisatawan yang akan datang ke objek wisata laut bisa menembus angka ratusan ribu orang, karena dari pantauan pihaknya di loket-loket pintu masuk ke objek wisata sudah terjadi penumpukan kendaraan dan hampir seluruh titik pantai dipadati wisatawan.
Selain itu, cuaca pun mendukung bahkan ombak dan gelombang tidak ada sehingga banyak wisatawan yang memilih ke laut untuk berekreasi bersama keluarga maupun rekannya yang datang baik dari dalam Sukabumi maupun luar Sukabumi.
"Mayoritas wisatawan yang datang ke objek wisata laut khususnya Palabuhanratu berasal dari luar daerah seperti Bogor, Jakarta, Bandung, Cianjur, Depok dan daerah dekat dengan Sukabumi. Wisatawan yang datang mayoritas menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun empat, bahkan cukup banyak wisatawan yang datang dengan menggunakan kendaraan bak terbuka," tambahnya.
Dikatakannya, tingginya wisatawan yang datang ke laut selain itu menyambut Ramadan juga bersamaan dengan libur sekolah dan kenaikan kelas sehingga hari libur tersebut banyak dimanfaatkan oleh wisatawan untuk datang ke objek wisata laut di Sukabumi yang tiketnya terjangkau.
Sementara, Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiqie mengatakan walaupun jumlah wisatawan yang datang ke Palabuhanratu dan objek wisata laut lainnya belum ada laporan adanya kasus kecelakaan laut baik tenggelam maupun terseret arus.
"Kami terus melakukan pemantauan dan menyiagakan petugas di pos-pos yang sudah disediakan serta mengimbau kepada wisatawan agar mematuhi peraturan dan mengindahkan instruksi dari petugas keamanan laut," kata Okih.
Langganan berita!
|