
Foto: krl. ©2013 yuuhu.info
Oleh: Dion
Yuuhu.info, Manager Komunikasi PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva
Charunisa menjelaskan, korban pemukulan lima orang penumpang KRL 588
jurusan Jakarta-Bogor, Fatma Ika Haryati, merupakan petugas keamanan
kereta. Menurut dia, KCJ selalu menempatkan empat orang petugas keamanan
pada satu rangkaian KRL.
"Ibu Fatma ini petugas pengamanan KRL. Satu KRL biasa ada empat petugas. Dia pegawai outsourcing," ujar Eva saat ditemui di kantornya, Jalan Juanda, Jakarta, Jumat (7/6).
Eva menjelaskan, sesuai prosedur, para petugas ini diposisikan di bagian depan kereta sebanyak dua orang dan di bagian belakang kereta sebanyak dua orang. Saat kereta penuh, mereka tetap berada pada posisinya karena ruang gerak yang terbatas.
"Saat kereta dalam kondisi lengang, maka para petugas ini akan berkeliling untuk melakukan pemeriksaan tiket penumpang," kata Eva.
Selanjutnya, terang Eva, pihak KCJ akan berupaya untuk meningkatkan pengamanan dengan memasang CCTV di atas kereta. "Selama ini, CCTV hanya ada di stasiun. Di atas kereta tidak ada," ungkap dia.
Lebih lanjut, Eva menambahkan, pihaknya akan melakukan antisipasi untuk mencegah penumpang tanpa tiket dapat menggunakan jasa kereta. Hal itu juga untuk mengantisipasi agar kejadian yang dialami Fatma tidak terulang lagi.
"Antisipasinya, saat ini kami sedang melakukan sterilisasi stasiun dan kami akan menerapkan e-ticketing. Jika ini sudah dijalankan secara penuh, diharapkan sistem ini dapat mengantisipasi adanya penumpang yang tidak bertiket," pungkas dia.
"Ibu Fatma ini petugas pengamanan KRL. Satu KRL biasa ada empat petugas. Dia pegawai outsourcing," ujar Eva saat ditemui di kantornya, Jalan Juanda, Jakarta, Jumat (7/6).
Eva menjelaskan, sesuai prosedur, para petugas ini diposisikan di bagian depan kereta sebanyak dua orang dan di bagian belakang kereta sebanyak dua orang. Saat kereta penuh, mereka tetap berada pada posisinya karena ruang gerak yang terbatas.
"Saat kereta dalam kondisi lengang, maka para petugas ini akan berkeliling untuk melakukan pemeriksaan tiket penumpang," kata Eva.
Selanjutnya, terang Eva, pihak KCJ akan berupaya untuk meningkatkan pengamanan dengan memasang CCTV di atas kereta. "Selama ini, CCTV hanya ada di stasiun. Di atas kereta tidak ada," ungkap dia.
Lebih lanjut, Eva menambahkan, pihaknya akan melakukan antisipasi untuk mencegah penumpang tanpa tiket dapat menggunakan jasa kereta. Hal itu juga untuk mengantisipasi agar kejadian yang dialami Fatma tidak terulang lagi.
"Antisipasinya, saat ini kami sedang melakukan sterilisasi stasiun dan kami akan menerapkan e-ticketing. Jika ini sudah dijalankan secara penuh, diharapkan sistem ini dapat mengantisipasi adanya penumpang yang tidak bertiket," pungkas dia.

Langganan berita!
|