
Foto: Gaun pengantin dari label kemasan roti. ©2013 yuuhu.info
Reporter: Dina
Yuuhu.info, Seorang mempelai wanita di Australia memilih kostum pernikahan yang
cukup unik dan tidak biasa. Dengan menggunakan 10 ribu label kemasan
roti yang didapat dari keluarga dan teman, Stephanie Watson pun rela
menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyulapnya jadi gaun pengantin
yang cantik.
"Aku suka desain yang menantang dan berpikir gaun pernikahan adalah pakaian yang tepat untuk didesain!" aku Watson, seperti yang dikutip dari Yahoo (23/04).
Ia dan suaminya, Will, memang sudah mengumpulkan label kemasan roti sejak pertama kali bertemu. Mereka pun menargetkan jika label kemasan roti itu sudah cukup untuk membuat sebuah gaun, keduanya akan menikah.
Butuh 10 tahun bagi Watson dan Will untuk mengumpulkan 10 ribu label kemasan roti tersebut. Mereka pertama kali bertemu di kelas geografi saat SMA dan sama-sama melanjutkan kuliah jurusan desain.
Biaya yang dihabiskan Watson untuk membuat gaun pengantin dari 10 ribu label kemasan roti itu pun cukup murah. Hanya USD 38 atau sekitar Rp 370 ribu saja.
Watson memberi nama 'Nadine' gaun pernikahannya yang cantik. Lucunya, meskipun mendesain dan memakai gaun tersebut, Watson justru tidak menyarankan agar orang lain melakukan hal serupa.
"Rasanya tidak nyaman, jangan membuat gaun dari plastik. Aku kesulitan saat duduk karena beratnya mencapai 7 kg. Aku tak akan memakainya lagi. Gaun itu juga berisik karena label saling berbenturan saat aku berjalan," cerita Watson.
Sejak hari pernikahannya Januari lalu, Watson pun terus berkarya dan mengabarkan bahwa saat ini ia sudah positif hamil.
"Aku suka desain yang menantang dan berpikir gaun pernikahan adalah pakaian yang tepat untuk didesain!" aku Watson, seperti yang dikutip dari Yahoo (23/04).
Ia dan suaminya, Will, memang sudah mengumpulkan label kemasan roti sejak pertama kali bertemu. Mereka pun menargetkan jika label kemasan roti itu sudah cukup untuk membuat sebuah gaun, keduanya akan menikah.
Butuh 10 tahun bagi Watson dan Will untuk mengumpulkan 10 ribu label kemasan roti tersebut. Mereka pertama kali bertemu di kelas geografi saat SMA dan sama-sama melanjutkan kuliah jurusan desain.
Biaya yang dihabiskan Watson untuk membuat gaun pengantin dari 10 ribu label kemasan roti itu pun cukup murah. Hanya USD 38 atau sekitar Rp 370 ribu saja.

Watson memberi nama 'Nadine' gaun pernikahannya yang cantik. Lucunya, meskipun mendesain dan memakai gaun tersebut, Watson justru tidak menyarankan agar orang lain melakukan hal serupa.
"Rasanya tidak nyaman, jangan membuat gaun dari plastik. Aku kesulitan saat duduk karena beratnya mencapai 7 kg. Aku tak akan memakainya lagi. Gaun itu juga berisik karena label saling berbenturan saat aku berjalan," cerita Watson.
Sejak hari pernikahannya Januari lalu, Watson pun terus berkarya dan mengabarkan bahwa saat ini ia sudah positif hamil.

Langganan berita!
|